Ini tips hemat energi Jero untuk siswa-siswi
A
A
A
Sindonews.com - Dalam sambutannya pada acara peluncuran komik penghematan energi siang ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menjelaskan pengertian energi secara sederhana kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Jero menyebut contoh energi kepada para siswa SD dan SMP, seperti listrik dan air. "Anak-anak SD dan SMP sekalian, kalian tahu apa itu energi? Siapa yang tahu angkat tangan. Air tau? Listrik tau?" tanya Jero di Museum Listrik, Jakarta, Kamis (14/3/2013).
Sebagai langkah awal, Jero meminta para siswa-siswi SD dan SMP untuk memulai penghematan energi dengan mematikan lampu di ruangan yang sedang tidak dipakai. Misalnya, saat kamar mandi kosong. Jika semua anak SD-SMP yang berjumlah 40 juta orang melakukan hal ini, maka listrik yang dihemat sangat besar.
"Keluar kamar mandi, matikan lampunya, itu saja kalau dihitung 40 juta anak SD-SMP, kalau semua ingat matikan lampunya kalau tidak dipakai, berapa megawatt (MW) yang bisa dihemat?" ujarnya.
Selain itu, alat-alat elektronik yang sedang tidak digunakan juga harus dimatikan. Air yang mengucur terus dari keran juga harus dimatikan agar tidak boros.
"Jangan buang-buang listrik. Kalau kamar kosong matikanlah lampu. TV kalau enggak ada yang nonton matikan. Air kalau mengucur enggak ada yang pakai, matikan," ucap dia.
Lebih lanjut, Menteri dari Partai Demokrat ini mengatakan bahwa penghematan energi sangat penting demi keberlangsungan pembangunan. Pemborosan energi akan memakan anggaran negara hingga anggaran untuk pembangunan menjadi kurang.
"Kalau subsidi sampai Rp300 triliun di APBN kita, maka terhambat kita membangun sekolah, jalan tol," pungkas Jero.
Jero menyebut contoh energi kepada para siswa SD dan SMP, seperti listrik dan air. "Anak-anak SD dan SMP sekalian, kalian tahu apa itu energi? Siapa yang tahu angkat tangan. Air tau? Listrik tau?" tanya Jero di Museum Listrik, Jakarta, Kamis (14/3/2013).
Sebagai langkah awal, Jero meminta para siswa-siswi SD dan SMP untuk memulai penghematan energi dengan mematikan lampu di ruangan yang sedang tidak dipakai. Misalnya, saat kamar mandi kosong. Jika semua anak SD-SMP yang berjumlah 40 juta orang melakukan hal ini, maka listrik yang dihemat sangat besar.
"Keluar kamar mandi, matikan lampunya, itu saja kalau dihitung 40 juta anak SD-SMP, kalau semua ingat matikan lampunya kalau tidak dipakai, berapa megawatt (MW) yang bisa dihemat?" ujarnya.
Selain itu, alat-alat elektronik yang sedang tidak digunakan juga harus dimatikan. Air yang mengucur terus dari keran juga harus dimatikan agar tidak boros.
"Jangan buang-buang listrik. Kalau kamar kosong matikanlah lampu. TV kalau enggak ada yang nonton matikan. Air kalau mengucur enggak ada yang pakai, matikan," ucap dia.
Lebih lanjut, Menteri dari Partai Demokrat ini mengatakan bahwa penghematan energi sangat penting demi keberlangsungan pembangunan. Pemborosan energi akan memakan anggaran negara hingga anggaran untuk pembangunan menjadi kurang.
"Kalau subsidi sampai Rp300 triliun di APBN kita, maka terhambat kita membangun sekolah, jalan tol," pungkas Jero.
(izz)