Mandala ingin ubah persepsi masyarakat naik pesawat
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Komersial Mandala Airlines, Brata Rafly mengatakan, ada hal unik mengenai penerbangan low cost, yakni ketika penumpang terlihat kosong, bisa mendapatkan keuntungan.
"Harga tiket kami rata-rata Rp400 ribu, bahkan kalau ada promo bisa jadi lebih murah. Sehingga orang-orang bisa main booking sembarangan, bisa saja pas hari H mereka batal. Ya, kita tetap untung, begitu karena saking murahnya," ujarnya kepada Sindonews di sela-sela media briefing mengenai peluncuran pesawat Aibus A320 terbaru Mandala Airlines di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Kamis (14/3/2013).
Menurutnya, Mandala ingin mengubah persepsi dan kultur masyarakat yang menggunakan pesawat. "Fokus kita memanjakan penumpang dan culture terbang itu tidak perlu luxury. Jadi, kita meng-create suatu pemikiran pasar," ujarnya.
"Coba lihat terminal office kita, berbeda dari kantor-kantor maskapai lainnya. Jadi konsepnya lifestyle. Itu desain kantor kita dibikin sama orang yang mendesain Klub-klub malam yang ada di Jakarta," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap hadirnya Mandala yang melayani 15 destinasi pada empat negara dengan tujuh pesawat dapat merubah mindset orang asing tentang berwisata ke Indonesia yang cenderung berwisata ke daerah yang selalu sama.
"Jadi orang Singapura, selain pergi ke Bali juga kita perkenalkan tempat wisata lain, contohnya Padang. Kita juga sudah bekerja sama dengan Pemda mengenai promosi wisata di sana, begitu juga sebaliknya orang dari daerah pun bisa berwisata ke tujuan-tujuan Mandala," jelas Brata.
Dia mengaku, Mandala juga menerapkan strategi yang cukup agresif dalam segmentasi kelas penerbangan murah. "Ada beberapa promosi seperti harga promo pembelian pada 13 Maret-20 Maret, tanggal perginya April-Oktober. Jadi strategi kita cukup agresif," tuturnya.
Brata mengutarakan, bahwa dalam membuka rute baru, Mandala juga menghadapi beberapa tantangan. "Tantangan buka rute baru adalah parking slot, mengatur rute penerbangan antara tujuan yang satu dengan lainnya itu ada ilmunya sendiri," pungkas dia.
"Harga tiket kami rata-rata Rp400 ribu, bahkan kalau ada promo bisa jadi lebih murah. Sehingga orang-orang bisa main booking sembarangan, bisa saja pas hari H mereka batal. Ya, kita tetap untung, begitu karena saking murahnya," ujarnya kepada Sindonews di sela-sela media briefing mengenai peluncuran pesawat Aibus A320 terbaru Mandala Airlines di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Kamis (14/3/2013).
Menurutnya, Mandala ingin mengubah persepsi dan kultur masyarakat yang menggunakan pesawat. "Fokus kita memanjakan penumpang dan culture terbang itu tidak perlu luxury. Jadi, kita meng-create suatu pemikiran pasar," ujarnya.
"Coba lihat terminal office kita, berbeda dari kantor-kantor maskapai lainnya. Jadi konsepnya lifestyle. Itu desain kantor kita dibikin sama orang yang mendesain Klub-klub malam yang ada di Jakarta," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap hadirnya Mandala yang melayani 15 destinasi pada empat negara dengan tujuh pesawat dapat merubah mindset orang asing tentang berwisata ke Indonesia yang cenderung berwisata ke daerah yang selalu sama.
"Jadi orang Singapura, selain pergi ke Bali juga kita perkenalkan tempat wisata lain, contohnya Padang. Kita juga sudah bekerja sama dengan Pemda mengenai promosi wisata di sana, begitu juga sebaliknya orang dari daerah pun bisa berwisata ke tujuan-tujuan Mandala," jelas Brata.
Dia mengaku, Mandala juga menerapkan strategi yang cukup agresif dalam segmentasi kelas penerbangan murah. "Ada beberapa promosi seperti harga promo pembelian pada 13 Maret-20 Maret, tanggal perginya April-Oktober. Jadi strategi kita cukup agresif," tuturnya.
Brata mengutarakan, bahwa dalam membuka rute baru, Mandala juga menghadapi beberapa tantangan. "Tantangan buka rute baru adalah parking slot, mengatur rute penerbangan antara tujuan yang satu dengan lainnya itu ada ilmunya sendiri," pungkas dia.
(izz)