PT DI serahkan pesanan enam helikopter
A
A
A
Sindonews.com - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah menyerahkan enam unit helikopter angkut jenis Bell 412 EP pesanan Kementerian Pertahanan RI.
Penyerahan enam unit helikopter dilakukan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI Moeldjoko di Hanggar Rotary Wing kawasan industri PT DI, Kota Bandung, Jumat (15/3/2013).
Enam helikopter tersebut akan digunakan TNI AD untuk melengkapi alat utama sistem pertahanan (alutsista) beberapa skuadron di Indonesia, yaitu skuadron 11, 12, 21, dan 31.
Budi mengatakan, penyelesaian enam helikopter jenis Bell melengkapi pesanan tujuh helikopter lainnya yang rampung pada 2012. Penyelesaian pesanan didasarkan kontrak jual beli tertanggal 6 Maret 2012 antara Kementerian Pertahanan RI dengan PT DI.
"Sumber dana pembelian enam helikopter tersebut menggunakan fasilitas kredit ekspor 2009," kata Budi seraya mengatakan, nilai kontrak enam helikopter sebesar USD65 juta.
Menurutnya, penyelesaikan pembuatan enam helikopter lebih cepat dari waktu yang direncanakan yaitu September 2013. "Penyelesaiannya kami percepat, karena akan digunakan pada latihan gabungan November akhir tahun ini," jelas dia.
Penyerahan enam unit helikopter dilakukan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI Moeldjoko di Hanggar Rotary Wing kawasan industri PT DI, Kota Bandung, Jumat (15/3/2013).
Enam helikopter tersebut akan digunakan TNI AD untuk melengkapi alat utama sistem pertahanan (alutsista) beberapa skuadron di Indonesia, yaitu skuadron 11, 12, 21, dan 31.
Budi mengatakan, penyelesaian enam helikopter jenis Bell melengkapi pesanan tujuh helikopter lainnya yang rampung pada 2012. Penyelesaian pesanan didasarkan kontrak jual beli tertanggal 6 Maret 2012 antara Kementerian Pertahanan RI dengan PT DI.
"Sumber dana pembelian enam helikopter tersebut menggunakan fasilitas kredit ekspor 2009," kata Budi seraya mengatakan, nilai kontrak enam helikopter sebesar USD65 juta.
Menurutnya, penyelesaikan pembuatan enam helikopter lebih cepat dari waktu yang direncanakan yaitu September 2013. "Penyelesaiannya kami percepat, karena akan digunakan pada latihan gabungan November akhir tahun ini," jelas dia.
(izz)