Optimalisasi mesin giling, PTPN X siapkan Rp501 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menyiapkan anggaran sebesar Rp501,4 miliar. Dana tersebut untuk optimalisasi kinerja mesin menjelang musim giling tebu 2013.
Selain itu, sejumlah pabrik gula (PG) di bawah PTPN X terus melakukan sinergi untuk menerapkan rencana sistem terpadu dalam strategi bisnis. "Musim giling kami akan mulai pada Mei 2013. Saat ini sejumlah PG sedang melakukan persiapan. Dana yang kami siapkan sebesar Rp501 miliar," kata Direktur Utama PTPN X, Subiyono di Surabaya, Jumat (15/3/2013).
Menurutnya, strategi ini dipersiapkan agar musim giling 2013 menghasilkan kinerja optimal. Diantaranya, untuk memacu budidaya bud chips yang mampu meningkatkan produktivitas lahan. Selain itu, perseroan terus melakukan pengembangan lahan baru di sejumlah wilayah, seperti Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Pulau Madura.
Perseroan menargetkan penambahan lahan menjadi 76 ribu hektare (ha) dari posisi 2012 sekitar 72 ribu ha. Ekspansi lahan baru diiringi dengan pengembangan metode budidaya, seperti penciptaan varietas unggul untuk lahan kering. Pengembangan varietas dilakukan di Pusat Penelitian Gula Djengkol, Kediri, milik PTPN X.
Selain itu, dari sisi pengolahan (off-farm), sejumlah langkah yang diambil antara lain peningkatan kualitas gula dengan pembelian alat juice smoothing serta peningkatan in-house keeping. Adapun diversifikasi produk mulai digarap dengan pengoperasian pabrik bioetanol pada pertengahan 2013 dan penerapan program cogeneration dengan mengolah ampas tebu menjadi listrik di PG Ngadiredjo, Kediri.
Selain itu, sejumlah pabrik gula (PG) di bawah PTPN X terus melakukan sinergi untuk menerapkan rencana sistem terpadu dalam strategi bisnis. "Musim giling kami akan mulai pada Mei 2013. Saat ini sejumlah PG sedang melakukan persiapan. Dana yang kami siapkan sebesar Rp501 miliar," kata Direktur Utama PTPN X, Subiyono di Surabaya, Jumat (15/3/2013).
Menurutnya, strategi ini dipersiapkan agar musim giling 2013 menghasilkan kinerja optimal. Diantaranya, untuk memacu budidaya bud chips yang mampu meningkatkan produktivitas lahan. Selain itu, perseroan terus melakukan pengembangan lahan baru di sejumlah wilayah, seperti Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Pulau Madura.
Perseroan menargetkan penambahan lahan menjadi 76 ribu hektare (ha) dari posisi 2012 sekitar 72 ribu ha. Ekspansi lahan baru diiringi dengan pengembangan metode budidaya, seperti penciptaan varietas unggul untuk lahan kering. Pengembangan varietas dilakukan di Pusat Penelitian Gula Djengkol, Kediri, milik PTPN X.
Selain itu, dari sisi pengolahan (off-farm), sejumlah langkah yang diambil antara lain peningkatan kualitas gula dengan pembelian alat juice smoothing serta peningkatan in-house keeping. Adapun diversifikasi produk mulai digarap dengan pengoperasian pabrik bioetanol pada pertengahan 2013 dan penerapan program cogeneration dengan mengolah ampas tebu menjadi listrik di PG Ngadiredjo, Kediri.
(izz)