Pefindo revisi prospek peringkat MPPA
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi prospek PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dari negatif menjadi stabil.
Ini menyusul upaya perseroan yang telah melakukan pembayaran utang sebesar Rp1,2 triliun pada 7 Maret 2013 dan rencana perseroan yang akan mengurangi jumlah utangnya. Manajemen MPPA menegaskan tidak memiliki rencana untuk menambah utangnya dalam waktu dekat.
Analis Pefindo, Anies Setyaningrum mengatakan, Pefindo menegaskan peringkat idA+ untuk Obligasi MPPA III/2009 dan idA+(sy) untuk Sukuk II/2009. “Peringkat tersebut mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di pasar ritel makanan, lokasi toko yang tersebar dengan baik dan proteksi arus kas maupun struktur modal yang membaik,“ kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Kendati demikian, peringkat tersebut dibatasi tipisnya marjin bisnis ritel makanan dan ketatnya persaingan di industri tersebut.
Dengan prospek stabil, Anies menjelaskan, peringkat perseroan memungkinkan dinaikkan jika posisi bisnis MPPA menguat didukung kinerja perusahaan yang baik dan ekspansi toko yang sukses. Sementara pada saat yang sama, perseroan berhasil merealisasikan level leverage keuangan yang konsevatif.
“Namun, peringkat akan diturunkan jika perseroan secara agresif membiayai ekspansinya dengan utang yang lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa diikuti kinerja bisnis yang lebih kuat,“ ujarnya.
MPPA merupakan salah satu ritel makanan di Indonesia. Pada akhir tahun lalu, MPPA mengoperasikan sebanyak 80 Hypermart, 26 Foodmart, 79 Boston HBC di Tanah Air. Per kuartal III/2012, saham perseroan sebanyak 50,23 persen dimiliki PT Multipolar Corporation Tbk dan 6,29 persen dimiliki Star Pasific Tbk.
Ini menyusul upaya perseroan yang telah melakukan pembayaran utang sebesar Rp1,2 triliun pada 7 Maret 2013 dan rencana perseroan yang akan mengurangi jumlah utangnya. Manajemen MPPA menegaskan tidak memiliki rencana untuk menambah utangnya dalam waktu dekat.
Analis Pefindo, Anies Setyaningrum mengatakan, Pefindo menegaskan peringkat idA+ untuk Obligasi MPPA III/2009 dan idA+(sy) untuk Sukuk II/2009. “Peringkat tersebut mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di pasar ritel makanan, lokasi toko yang tersebar dengan baik dan proteksi arus kas maupun struktur modal yang membaik,“ kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Kendati demikian, peringkat tersebut dibatasi tipisnya marjin bisnis ritel makanan dan ketatnya persaingan di industri tersebut.
Dengan prospek stabil, Anies menjelaskan, peringkat perseroan memungkinkan dinaikkan jika posisi bisnis MPPA menguat didukung kinerja perusahaan yang baik dan ekspansi toko yang sukses. Sementara pada saat yang sama, perseroan berhasil merealisasikan level leverage keuangan yang konsevatif.
“Namun, peringkat akan diturunkan jika perseroan secara agresif membiayai ekspansinya dengan utang yang lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa diikuti kinerja bisnis yang lebih kuat,“ ujarnya.
MPPA merupakan salah satu ritel makanan di Indonesia. Pada akhir tahun lalu, MPPA mengoperasikan sebanyak 80 Hypermart, 26 Foodmart, 79 Boston HBC di Tanah Air. Per kuartal III/2012, saham perseroan sebanyak 50,23 persen dimiliki PT Multipolar Corporation Tbk dan 6,29 persen dimiliki Star Pasific Tbk.
(gpr)