Lafarge targetkan kenaikan laba 29%
A
A
A
Sindonews.com - Lafarge Cement Zimbabwe (Lafarge) melaporkan kenaikan pendapatan tahunan sebesar 41 persen menjadi USD70 juta pada 2012, didukung penjualan domestik yang lebih kuat.
Dilansir The Zimbabwean, Sabtu (16/3/2013), kelompok usaha semen tersebut memproyeksikan kenaikan laba tahunan 29 persen menjadi USD90 juta hingga 31 Desember 2013.
Managing Director Lafarge, Jonathan Shoniwa mengatakan, target perusahaan akan dicapai mengingat permintaan dalam dua bulan pertama tahun ini meningkat sebesar 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan lokal naik sebesar 48 persen. Laba setelah pajak meningkat menjadi USD4,6 juta dari USD3,5 juta pada 2011. Sementara laba bersih per saham terangkat 32 persen menjadi 0,06 sen dari 0,04 sen.
Ketua Lafarge, Muchadeyi Masunda mengemukakan, biaya keuangan turun 21 persen menjadi USD0,54 juta terkandung pada pinjaman. Perusahaan juga hanya menghabiskan USD3,5 juta pada garis penghematan.
"Kas bersih yang dihasilkan aktivitas operasi menurun dari USD5,6 juta pada 2011 menjadi USD4,7 juta, disebabkan peningkatan persediaan dan pajak yang dibayarkan," ujar Masunda, sambil menambahkan, bahwa suku cadang saham meningkat sebagai kesiapan perusahaan dari kerusakan darurat .
Dilansir The Zimbabwean, Sabtu (16/3/2013), kelompok usaha semen tersebut memproyeksikan kenaikan laba tahunan 29 persen menjadi USD90 juta hingga 31 Desember 2013.
Managing Director Lafarge, Jonathan Shoniwa mengatakan, target perusahaan akan dicapai mengingat permintaan dalam dua bulan pertama tahun ini meningkat sebesar 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan lokal naik sebesar 48 persen. Laba setelah pajak meningkat menjadi USD4,6 juta dari USD3,5 juta pada 2011. Sementara laba bersih per saham terangkat 32 persen menjadi 0,06 sen dari 0,04 sen.
Ketua Lafarge, Muchadeyi Masunda mengemukakan, biaya keuangan turun 21 persen menjadi USD0,54 juta terkandung pada pinjaman. Perusahaan juga hanya menghabiskan USD3,5 juta pada garis penghematan.
"Kas bersih yang dihasilkan aktivitas operasi menurun dari USD5,6 juta pada 2011 menjadi USD4,7 juta, disebabkan peningkatan persediaan dan pajak yang dibayarkan," ujar Masunda, sambil menambahkan, bahwa suku cadang saham meningkat sebagai kesiapan perusahaan dari kerusakan darurat .
(dmd)