Kembangkan T3, AP II anggarkan Rp4,7 triliun
A
A
A
Sindonews.com - PT Angkasa Pura (Persero) atau AP II telah menandatangani kontrak kerja sama dengan konsersium Kawahapejaya Indonesia KSO dengan nilai investasi sebesar Rp4,7 triliun.
Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri S Sunoko mengatakan kontrak tersebut untuk mengembangkan Terminal 3 (T3 ultimate) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
"Pembangunannya dirasa penting untuk mengatasi lonjakan pertumbuhan penumpang yang terus meningkat dari 2012 sebanyak 57,5 juta," kata Tri dalam sambutannya di gedung kantor AP II di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (18/3/2013).
"T3 merupakan langkah pengembangan dalam rangka melanjutkan program grand design yang telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2 Agustus 2012 lalu," tambahnya.
Konsersium Kawahapejaya Indonesia KSO terdiri dari beberapa perusahaan PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Jaya Teknik, PT Indulexco, PT GMDI dan PT Atelier 6 Arsitek. Tergabung juga di woodhead, Aecum dan Kontraktor Hyundai dalam konsersium tersebut.
"Nilia proyek T3 ultimate sebesar Rp4,7 triliun dengan pelaksanaan sekitar 28 bulan berjalan setelah penandatangan berlangsung. Diprediksi proyek ini selesai dan dapat dioperasikan pada awal 2015," pungkasnya.
Pendanaannya sendiri, kata dia, berasal dari internal dan pinjaman perbankan, yaitu melalui Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI).
Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri S Sunoko mengatakan kontrak tersebut untuk mengembangkan Terminal 3 (T3 ultimate) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
"Pembangunannya dirasa penting untuk mengatasi lonjakan pertumbuhan penumpang yang terus meningkat dari 2012 sebanyak 57,5 juta," kata Tri dalam sambutannya di gedung kantor AP II di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (18/3/2013).
"T3 merupakan langkah pengembangan dalam rangka melanjutkan program grand design yang telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2 Agustus 2012 lalu," tambahnya.
Konsersium Kawahapejaya Indonesia KSO terdiri dari beberapa perusahaan PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Jaya Teknik, PT Indulexco, PT GMDI dan PT Atelier 6 Arsitek. Tergabung juga di woodhead, Aecum dan Kontraktor Hyundai dalam konsersium tersebut.
"Nilia proyek T3 ultimate sebesar Rp4,7 triliun dengan pelaksanaan sekitar 28 bulan berjalan setelah penandatangan berlangsung. Diprediksi proyek ini selesai dan dapat dioperasikan pada awal 2015," pungkasnya.
Pendanaannya sendiri, kata dia, berasal dari internal dan pinjaman perbankan, yaitu melalui Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI).
(gpr)