Sentimen negatif dari global tekan IHSG

Selasa, 19 Maret 2013 - 08:07 WIB
Sentimen negatif dari...
Sentimen negatif dari global tekan IHSG
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi akan melanjutkan pelemahan yang terjadi pada hari kemarin menyusul sentimen negatif dari eksternal.

"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.758-4.794 dan resistance 4.815-4.826," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Selasa (19/3/2013).

Berpola menyerupai spinning di atas middle bollinger bands (MBB). MACD masih cenderung turun dengan histogram positif yang turun. RSI, William's %R, dan Stochastic masih melanjutkan downreversal.

"Kembali IHSG menembus level target support kami (4.792-4.808), sehingga bisa saja membuka peluang pelemahan lebih lanjut jika tidak ada sentimen positif yang mampu menahan pelemahan tersebut. Meski
IHSG tidak memilih untuk bergerak menuju gap (4.721-4.735), namun tidak ada salahnya mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi," tutur dia.

Dia menjelaskan, harapan untuk melanjutkan rebound setelah berhasil membentuk candle hijau tampaknya gagal dicapai IHSG setelah tersengat kabar negatif dari proses bailout Cyprus. Di sisi lain, aksi jual pada bursa saham AS di akhir pekan seolah menghentikan reli panjangnya.

Seperti IHSG dimana DJIA mengambil jeda untuk tidak naik seterusnya dengan memanfaatkan berita negatif berupa rilis penurunan consumer sentiment dan NY Empire State Manufacturing Index.

Memerahnya laju bursa saham Asia yang diikuti dengan pembukaan bursa saham Eropa membuat IHSG kesulitan untuk keluar dari zona merahnya. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.822,20 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.782,00 (level terendahnya) jelang preclosing dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.802,83.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Pergerakan nilai tukar rupiah berbalik negatif setelah euro terjerembab karena masalah bailout Cyprus. Cyprus adalah negara pengguna euro kelima setelah Yunani, Irlandia, Portugal dan Spanyol yang memohon ke zona Eropa untuk bailout.

Cyprus akan menerima dana talangan sebesar 10 miliar euro (sekitar USD13 miliar) untuk menghindari default, namun dengan syarat pemerintah Cyprus akan memotong 10 persen dana seluruh deposan warganya dengan pengenaan pajak untuk meraup sekitar 6 miliar euro.

Cyprus mengenakan pajak sebesar 9,9 persen untuk dana tabungan lebih dari 100.000 euro dan 6,6 persen untuk kurang dari 100.000 euro. Pelaku pasar khawatir akan terjadi rush dana tabungan yang bisa saja merembet ke negara-negara Eropa lainnya.

Bursa saham Asia berbalik memerah setelah kabar syarat-syarat bailout Cyprus membuat pelaku pasar khawatir terhadap peluang zona Eropa kembali terkena krisis. Laju euro yang melemah dan yen menguat serta kabar kenaikan harga rumah di China memicu kekhawatiran terhadap pengetatan sektor properti di China lebih lanjut.

Sebanyak 62 dari 70 kota yang disurvei di China mengalami kenaikan harga. Harga rumah di Beijing dikabarkan naik 5,9 persen dan Guangzhou naik 8,1 persen untuk Februari 2013.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1104 seconds (0.1#10.140)