Pemerintah targetkan ekspor tikar ke Arab Saudi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen mengembangkan industri kerajinan tikar untuk memenuhi kebutuhan souvenir jamaah haji asal Indonesia dan ekspor ke Arab Saudi.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Jabar, Anton Gustoni mengakui, pihaknya terus berupaya menggenjot pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Jabar. Salah satu sektor industri yang menjadi perhatian pemerintah, salah satunya industri kerajinan tikar mendong.
Menurutnya, pelaku IKM tikar mendong di Jabar cukup besar. Tercatat ada sekitar 1.750 unit usaha tikar mendong di 12 kecamatan Tasikmalaya. Industri tersebut mampu menyerap tenaga kerja sampai 9.619 orang. Sejauh ini, industri tersebut mampu memproduksi tikar dengan nilai mencapai Rp142,1 miliar lebih.
"Salah satu program yang dilakukan pemerintah, yaitu pencanangan 2013 sebagai tahun mendong. Pencanangan ini diharapkan meningkatkan produktivitas pelaku IKM di Jabar," jelasnya di Bandung, Selasa (19/3/2013).
Anton menuturkan, upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan industri kecil. Pemprov Jabar, juga terus berupaya menghubungkan komunikasi bisnis antara pelaku IKM tikar mendong dengan sejumlah steakholder. Komunikasi intensif antara industri dan buyer, diharapkan mampu meningkatkan penjualan produk tikar di dalam negeri dan pangsa pasar dunia.
Langkah yang telah dilakukan Pemprov Jabar adalah menggelar rapat koordinasi antara pelaku usaha, perbankan, dan sektor lainnya. Menurut Plt Sekda Provinsi Jabar, Perry Soeparman, Provinsi Jabar dijadikan sebagai pilot project pencanangan Tahun Mendong 2013. Industri tikar mendong di Jabar dinilai cukup besar ketimbang daerah lainnya di Indonesia.
Dia menjelaskan, momen tersebut merupakan peluang bagi pengembangan IKM mendong di Jabar. Salah satu sektor yang bias dibidik yaitu pembuatan sauvenir untuk jamaah haji Indonesia yang mencapai 210.000 orang. Langkah pertama, souvenir itu bisa membidik jamah haji asal Jabar yang mencapai 36.720 orang.
Selain itu, pihaknya juga terus mendorong penggunaan tikar mendong untuk semua jamaah haji di Arab Saudi. Kementerian Agama menyatakan, himbauannya kepada Arab Saudi untuk penggunaan tiker mendong bagi jemaah haji dunia. Kemendag meminta Kementrian Luar Negeri dan Kementrian Perdagangan mendorong KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah untuk mempromosikan tikar mendong bagi jemaah haji dunia.
Namun, upaya peningkatan industri tikar, mesti diiringi peningkatan kemampuan produksi industri tikar mendong. Terutama untuk penguatan kelembagaan usaha, pembiayaan dan pemasaran.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Jabar, Anton Gustoni mengakui, pihaknya terus berupaya menggenjot pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Jabar. Salah satu sektor industri yang menjadi perhatian pemerintah, salah satunya industri kerajinan tikar mendong.
Menurutnya, pelaku IKM tikar mendong di Jabar cukup besar. Tercatat ada sekitar 1.750 unit usaha tikar mendong di 12 kecamatan Tasikmalaya. Industri tersebut mampu menyerap tenaga kerja sampai 9.619 orang. Sejauh ini, industri tersebut mampu memproduksi tikar dengan nilai mencapai Rp142,1 miliar lebih.
"Salah satu program yang dilakukan pemerintah, yaitu pencanangan 2013 sebagai tahun mendong. Pencanangan ini diharapkan meningkatkan produktivitas pelaku IKM di Jabar," jelasnya di Bandung, Selasa (19/3/2013).
Anton menuturkan, upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan industri kecil. Pemprov Jabar, juga terus berupaya menghubungkan komunikasi bisnis antara pelaku IKM tikar mendong dengan sejumlah steakholder. Komunikasi intensif antara industri dan buyer, diharapkan mampu meningkatkan penjualan produk tikar di dalam negeri dan pangsa pasar dunia.
Langkah yang telah dilakukan Pemprov Jabar adalah menggelar rapat koordinasi antara pelaku usaha, perbankan, dan sektor lainnya. Menurut Plt Sekda Provinsi Jabar, Perry Soeparman, Provinsi Jabar dijadikan sebagai pilot project pencanangan Tahun Mendong 2013. Industri tikar mendong di Jabar dinilai cukup besar ketimbang daerah lainnya di Indonesia.
Dia menjelaskan, momen tersebut merupakan peluang bagi pengembangan IKM mendong di Jabar. Salah satu sektor yang bias dibidik yaitu pembuatan sauvenir untuk jamaah haji Indonesia yang mencapai 210.000 orang. Langkah pertama, souvenir itu bisa membidik jamah haji asal Jabar yang mencapai 36.720 orang.
Selain itu, pihaknya juga terus mendorong penggunaan tikar mendong untuk semua jamaah haji di Arab Saudi. Kementerian Agama menyatakan, himbauannya kepada Arab Saudi untuk penggunaan tiker mendong bagi jemaah haji dunia. Kemendag meminta Kementrian Luar Negeri dan Kementrian Perdagangan mendorong KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah untuk mempromosikan tikar mendong bagi jemaah haji dunia.
Namun, upaya peningkatan industri tikar, mesti diiringi peningkatan kemampuan produksi industri tikar mendong. Terutama untuk penguatan kelembagaan usaha, pembiayaan dan pemasaran.
(izz)