Jero kaget BBM dikabarkan naik April
A
A
A
Sindonews.com - Menteri ESDM Jero Wacik mengaku belum mengetahui kabar bahwa pemerintah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada April 2013 nanti.
"Siapa yang bilang?" ujar Jero di kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2013).
Seperti diketahui, kabar bahwa harga BBM bersubsidi akan naik pada April nanti dilontarkan oleh Staf khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan Harbrinderjit Singh Dillon belum lama ini.
Menurut Jero, HS Dillon tak berkompeten memberikan pernyataan demikian. "HS Dilon kan enggak bisa. Dia kewenangannya penanggulangan kemiskinan. Saya saja enggak berani ngomong gitu. Menteri ESDM enggak punya kewenangan untuk ngomong seperti itu," tuturnya.
Namun, kata Jero, yang paling mungkin terjadi nantinya adalah penghematan. "Pertama, penghematan dulu. Setelah itu, pembatasan dilakukan. Baru dua itu sekarang. Nah, terus menggunakan IT untuk mencegah kebocoran-kebocoran, penyelundupan. Itu, baru sampai itu sekarang," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, staf khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan, HS Dillon mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemungkinan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Saya pikir dia (SBY) mungkin tunggu April. Sebab sekarang dia sedang sibuk sampai akhir Maret ini," kata Dillon saat ditemui di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal Jakarta, Kamis 14 Maret 2013 lalu.
Menurutnya, Presiden sudah mempertimbangkan kenaikan harga BBM bersubsidi sejak lama. Dillon membantah bila Presiden dibilang takut menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Siapa yang bilang?" ujar Jero di kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2013).
Seperti diketahui, kabar bahwa harga BBM bersubsidi akan naik pada April nanti dilontarkan oleh Staf khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan Harbrinderjit Singh Dillon belum lama ini.
Menurut Jero, HS Dillon tak berkompeten memberikan pernyataan demikian. "HS Dilon kan enggak bisa. Dia kewenangannya penanggulangan kemiskinan. Saya saja enggak berani ngomong gitu. Menteri ESDM enggak punya kewenangan untuk ngomong seperti itu," tuturnya.
Namun, kata Jero, yang paling mungkin terjadi nantinya adalah penghematan. "Pertama, penghematan dulu. Setelah itu, pembatasan dilakukan. Baru dua itu sekarang. Nah, terus menggunakan IT untuk mencegah kebocoran-kebocoran, penyelundupan. Itu, baru sampai itu sekarang," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, staf khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan, HS Dillon mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemungkinan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Saya pikir dia (SBY) mungkin tunggu April. Sebab sekarang dia sedang sibuk sampai akhir Maret ini," kata Dillon saat ditemui di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal Jakarta, Kamis 14 Maret 2013 lalu.
Menurutnya, Presiden sudah mempertimbangkan kenaikan harga BBM bersubsidi sejak lama. Dillon membantah bila Presiden dibilang takut menaikkan harga BBM bersubsidi.
(gpr)