Gita janji segera stabilkan harga kebutuhan pokok
A
A
A
Sindonews.com - Meski bulan puasa masih sekitar satu bulan lagi, namun harga kebutuhan pokok mulai terjadi. Melihat kondisi tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan menjamin akan menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan.
Mendag mengakui, harga kebutuhan pokok beberapa waktu ini tidak stabil. Pihaknya menjamin dalam waktu dekat sejumlah harga pokok akan turun. Hal ini diutarakan Gita saat meresmikan Pasar Boja Kendal, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2013).
Menurutnya, harga daging yang masih tinggi saat ini akan distabilkan dengan menggelar operasi pasar. Selain harga daging, harga bawang putih dan bawang merah diakuinya masih tinggi.
"Dalam beberapa pekan ke depan, harga akan turun karena sejumlah daerah seperti sentra penghasil bawang merah akan panen," ujarnya.
Dia menuturkan, kondisi pasar tradisional saat ini sudah cukup baik. Selama 2011-2013 pemerintah sudah melakukan revtalisasi sebanyak 447 unit pasar tradisional yang terdiri dari 53 unit pasar percontohan dan 394 unit pasar non percontohan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 pasar berada di Jateng dengan anggaran Rp180 miliar.
Revitalisasi pasar tradisional, kata dia, dapat memberikan hasil positif terhadap peningkatan omzet transaksi. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kinerja 10 pasar percontohan, menunjukan adanya peningkatan omzet transaksi sebesar 33 persen hingga 85 persen dibandingkan sebelum revitalisasi.
Mendag mengakui, harga kebutuhan pokok beberapa waktu ini tidak stabil. Pihaknya menjamin dalam waktu dekat sejumlah harga pokok akan turun. Hal ini diutarakan Gita saat meresmikan Pasar Boja Kendal, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2013).
Menurutnya, harga daging yang masih tinggi saat ini akan distabilkan dengan menggelar operasi pasar. Selain harga daging, harga bawang putih dan bawang merah diakuinya masih tinggi.
"Dalam beberapa pekan ke depan, harga akan turun karena sejumlah daerah seperti sentra penghasil bawang merah akan panen," ujarnya.
Dia menuturkan, kondisi pasar tradisional saat ini sudah cukup baik. Selama 2011-2013 pemerintah sudah melakukan revtalisasi sebanyak 447 unit pasar tradisional yang terdiri dari 53 unit pasar percontohan dan 394 unit pasar non percontohan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 pasar berada di Jateng dengan anggaran Rp180 miliar.
Revitalisasi pasar tradisional, kata dia, dapat memberikan hasil positif terhadap peningkatan omzet transaksi. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kinerja 10 pasar percontohan, menunjukan adanya peningkatan omzet transaksi sebesar 33 persen hingga 85 persen dibandingkan sebelum revitalisasi.
(izz)