Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Rupiah sore ini berakhir melemah
Rupiah sore ini berakhir melemah
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari kedua pekan ini melemah dibanding hari sebelumnya lantaran adanya kekhawatiran perkembangan baru di perbankan Siprus dan zona Eropa.
Pada penutupan perdagangan hari ini, posisi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) melemah menjadi Rp9.745 per USD dibanding hari kemarin di posisi Rp9.278 per USD.
Data Bloomberg mencatat kurs rupiah turun menjadi Rp9.738 per USD dibanding awal perdagangan pekan ini di Rp9.736 per USD. Sedangkan berdasarkan data yahoofinance, rupiah ditutup pada level Rp9.733 per USD.
Head of Research & Analysis Treasury Planning & Development Bank Negara Indonesia (BNI), Nurul Eti Nurbaeti sebelumnya menuturkan, permintaan valas oleh importir dan korporasi menjelang akhir pekan akan mendorong tereskalasinya dolar.
"Bank Indonesia diproyeksi akan lebih aktif mengawasi pergerakan nilai tukar rupiah di tengah sentimen negatif global paska adanya pernyataan dari salah satu petinggi Eropa terkait situasi di Siprus," ujarnya, Selasa (26/3/2013).
Pada penutupan perdagangan hari ini, posisi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) melemah menjadi Rp9.745 per USD dibanding hari kemarin di posisi Rp9.278 per USD.
Data Bloomberg mencatat kurs rupiah turun menjadi Rp9.738 per USD dibanding awal perdagangan pekan ini di Rp9.736 per USD. Sedangkan berdasarkan data yahoofinance, rupiah ditutup pada level Rp9.733 per USD.
Head of Research & Analysis Treasury Planning & Development Bank Negara Indonesia (BNI), Nurul Eti Nurbaeti sebelumnya menuturkan, permintaan valas oleh importir dan korporasi menjelang akhir pekan akan mendorong tereskalasinya dolar.
"Bank Indonesia diproyeksi akan lebih aktif mengawasi pergerakan nilai tukar rupiah di tengah sentimen negatif global paska adanya pernyataan dari salah satu petinggi Eropa terkait situasi di Siprus," ujarnya, Selasa (26/3/2013).
(rna)
Explore More