Bank of China bukukan laba lebih baik 12%
A
A
A
Sindonews.com - Bank of China Ltd, membukukan pertumbuhan laba lebih baik dari perkiraan sebesar 12 persen pada tahun lalu, sebagai perluasan marjin pinjaman melebihi peningkatan kredit macet.
Pemberi pinjaman terbesar keempat di China itu mencatat kenaikan laba bersih 139,4 miliar yuan (USD22 miliar) atau 0,48 yuan per saham, dari 124,3 miliar yuan atau 0,43 yuan per saham pada 2011. Hasil itu mengalahkan estimasi para analis sebesar 132,6 miliar yuan seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (26/3/2013).
Bank of China dan Angricultural Bank of China Ltd (no 3) bergabung dengan China Construction Bank Corp (no 2), melaporkan pertumbuhan laba lebih lambat setelah ekonomi terbesar kedua di dunia itu tersendat.
"Tren ini sangat jelas, tingkat pertumbuhan yang tinggi bank China pada masa lalu tidak berkelanjutan," kata Chen Xingyu, analis berbasis di Shanghai dari Philip Securities Grup.
Li Keqiang, yang mengambil alih posisi perdana menteri China bulan ini mengatakan, 7,5 persen pertumbuhan tahunan diperlukan untuk memenuhi target pada 2020, yang meliputi dua kali lipat pendapatan per kapita.
Li memperpanjang masa jabatan Zhou Xiaochuan sebagai gubernur bank sentral, sebagai sinyal pemimpin baru bangsa dapat memperdalam pergeseran menuju sistem keuangan yang lebih berbasis pasar.
Pemberi pinjaman terbesar keempat di China itu mencatat kenaikan laba bersih 139,4 miliar yuan (USD22 miliar) atau 0,48 yuan per saham, dari 124,3 miliar yuan atau 0,43 yuan per saham pada 2011. Hasil itu mengalahkan estimasi para analis sebesar 132,6 miliar yuan seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (26/3/2013).
Bank of China dan Angricultural Bank of China Ltd (no 3) bergabung dengan China Construction Bank Corp (no 2), melaporkan pertumbuhan laba lebih lambat setelah ekonomi terbesar kedua di dunia itu tersendat.
"Tren ini sangat jelas, tingkat pertumbuhan yang tinggi bank China pada masa lalu tidak berkelanjutan," kata Chen Xingyu, analis berbasis di Shanghai dari Philip Securities Grup.
Li Keqiang, yang mengambil alih posisi perdana menteri China bulan ini mengatakan, 7,5 persen pertumbuhan tahunan diperlukan untuk memenuhi target pada 2020, yang meliputi dua kali lipat pendapatan per kapita.
Li memperpanjang masa jabatan Zhou Xiaochuan sebagai gubernur bank sentral, sebagai sinyal pemimpin baru bangsa dapat memperdalam pergeseran menuju sistem keuangan yang lebih berbasis pasar.
(dmd)