Unilever cetak laba bersih Rp4,83 Triliun

Selasa, 26 Maret 2013 - 19:12 WIB
Unilever cetak laba bersih Rp4,83 Triliun
Unilever cetak laba bersih Rp4,83 Triliun
A A A
Sindonews.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil mencatatkan laba bersih Rp4,83 triliun pada 2012, nilai tersebut tumbuh 16,23 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,16 triliun.

Sementara, penjualan bersih perseroan mengalami pertumbuhan 16,33 persen menjadi Rp27,30 triliun pada 2012. Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR, Sancoyo Antarikso mengatakan, harga pokok penjualan perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp13,41 triliun pada 2012.

Nilai tersebut naik dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp11,46 triliun. Laba kotor perseroan naik menjadi Rp13,88 triliun pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp12 triliun.

Dia menyebutkan, laba bersih per saham dasar perseroan naik menjadi Rp634 pada 2012. Sementara di periode sama tahun sebelumnya hanya Rp546. Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp8,01 triliun pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp6,80 triliun.

"Liabilitas jangka pendek mendominasi senilai Rp7,5 triliun, naik dari tahun sebelumnya senilai Rp6,5 triliun," katanya, Selasa (26/3/2013).

Perseroan juga mencatat kenaikan ekuitas menjadi Rp3,96 triliun di akhir tahun lalu. Nilai tersebut naik tipis dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp3,68 triliun. Aset perseroan juga naik menjadi Rp11,98 triliun pada 31 Desember 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp10,48 triliun. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp229,69 miliar pada 31 Desember 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp336,14 miliar.

Analis dari Trust Securities, Reza Priyambada menilai kinerja perseroan sudah sesuai dengan eskpektasi awal. Dia memprediksi pertumbuhan kinerja laba bersih perseroan pada kisaran 12-15 persen. Sementara kisaran pertumbuhan penjualan bersih 13-15 persen. "Kinerja perseroan akhir tahun lalu sudah cukup baik. Terbukti permintaan pasar masih cukup tinggi," ujarnya.

Namun, dia juga mengingatkan rasio perbandingan liabilitas dan ekuitas perseroan cukup tinggi di level dua kali. Sementara tahun lalu hanya 1,8 kali. Level tersebut disebutnya cukup riskan. "Rasio tersebut kurang baik, namun itu tergantung strategi perseroan," ujarnya.

Reza memproyeksikan pada 2013 ini pencapaian perseroan tidak akan jauh berbeda. Permintaan pasar masih akan terus ada dan belum jenuh. Setidaknya masih akan terus tumbuh di level minimal 15 persen. Selain itu dia juga mengingatkan potensi penurunan kinerja perseroan akibat beban royalti yang harus ditanggung. "Kuartal tiga tahun lalu beban royalti senilai Rp394,5 miliar, naik 21 persen dari 2011. Kenaikan tersebut baru akan berdampak tahun ini," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5094 seconds (0.1#10.140)