Tanaman bambu Indonesia punya nilai ekonomis tinggi

Sabtu, 25 Mei 2013 - 12:29 WIB
Tanaman bambu Indonesia...
Tanaman bambu Indonesia punya nilai ekonomis tinggi
A A A
Sindonews.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia terus berupaya mendorong pelestarian dan pemanfaatan bambu sebagai kekayaan hayati nusantara.

Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi Lingkungan dan pemberdayaan Masyarakat, Ilyas Assaad mengemukakan, bila dimanfaatkan dengan baik tanaman bambu Indonesia memiliki nilai ekonomis tinggi.

"Amerika saja pasar bambunya bisa sampai USD20 juta. Adapun 68 persennya dikuasai China. Tapi, kita juga sebenarnya tidak kalah. Dari 1.500 spesies bambu di seluruh dunia, Indonesia punya 150 spesies. Sebanyak 88 spesies di antaranya asli indonesia dan 55 spesies yang punya nilai ekonomis. Itu artinya peluang kita masih terbuka luas," kata Ilyas di Rumah Bambu, Sentul, Bogor, Sabtu (25/5/2013).

Bambu sendiri, saat ini sangat beragam pemanfaatannya. Tidak hanya untuk peralatan tradisional, tetapi juga untuk barang-barang hiasan berkelas yang eksklusif.

"Sekarang itu bambu bisa dimanfaatkan macem-macem. Dari mulai untuk furnitur, bangunan bahkan pengganti kayu. Kalau dulu orang bilang bambu itu kayunya orang miskin, sekarang bambu itu kayu masa depan. Saya pernah lihat, ada bangku dari bambu diekspor harganya bisa sampai Rp20 juta," ungkapnya.

Selain nilai ekonomisnya yang sangat tinggi, di sisi lain bambu juga memiliki fungsi yang sangat baik dalam rangka menjaga kelestarian alam sehingga, menurut Balthasar, cukup menjadi alasan kuat mengapa bambu perlu dilestarikan.

"Tanaman bambu yang rapat dapat mengikat tanah pada daerah-daerah lereng, sehingga memiliki fungsi dalam mengurangi erosi, sedimentasi dan longsor. Kalau bencana alam bisa ditekan, pemerintah bisa fokus dalam membangun perekonomian nasional," tandas Ilyas.
(dmd)
Berita Terkait
Kolaborasi Posko Pangan,...
Kolaborasi Posko Pangan, Civil Society Antisipasi Kenaikan Harga Sembako
Antisipasi Lonjakan...
Antisipasi Lonjakan Harga, Pemprov Sulbar Luncurkan Gerakan Pangan Murah
Harga Pangan Selangit,...
Harga Pangan Selangit, Emak-emak di Cimahi Menjerit
Harga Beras di Pasar...
Harga Beras di Pasar Induk Cipinang, Termahal Tembus Rp20.013 per Kg
Jokowi Respons Harga...
Jokowi Respons Harga Pangan Naik Ugal-ugalan Jelang Ramadan
Harga Pangan Seminggu...
Harga Pangan Seminggu Ini Kompak Naik, Ini Daftarnya
Berita Terkini
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
55 menit yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
2 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
2 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
3 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
3 jam yang lalu
Kementerian BUMN Dorong...
Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Lewat Workshop Media Sosial Berbasis AI
3 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved