Minyak Brent terjun menuju USD102 per barel
A
A
A
Sindonews.com - Minyak mentah Brent hari ini tergelincir menuju USD102 per barel, memperpanjang penurunan 2 persen sejak pekan lalu.
Seperti dilansir dari Business World, Senin (27/5/2013), prospek pertumbuhan permintaan minyak global, pekan lalu melemah setelah data mengecewakan dari konsumen utama China, dan laporan yang menunjukkan persediaan AS, menyeret Brent dari kenaikan USD106 per barel pada bulan ini.
"Pasar saat ini berada dalam modus sedikit moderasi, dan kami melihat keuntungan kumulatif mengambil," kata Ric Spooner, kepala analis pasar dari CMC Markets, Sydney, sambil menambahkan bahwa pasar mungkin cenderung ke arah sisi lemah dalam beberapa pekan mendatang.
Brent berjangka turun 31 sen menjadi USD102,33 per barel, pada 03.54 GMT, setelah kinerja mingguan terburuk dalam lima pekan. Sementara minyak mentah AS merosot 68 sen menjadi USD93,47 per barel.
Perdagangan hari ini diperkirakan akan tipis karena pasar AS ditutup untuk Memorial Day dan hari libur bank di London.
Harga minyak berada di bawah tekanan sejak pekan lalu, setelah data aktivitas pabrik China menurun pada Mei untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan dan manufaktur AS tumbuh pada laju paling lambat sejak Oktober.
"Minyak akan lebih sulit untuk berada di atas level tertinggi pekan lalu, dan risiko turun ke bawah," kata Spooner CMC, yang memprediksi Brent bisa kembali ke posisi terendah pada April di bawah USD100 per barel.
Seperti dilansir dari Business World, Senin (27/5/2013), prospek pertumbuhan permintaan minyak global, pekan lalu melemah setelah data mengecewakan dari konsumen utama China, dan laporan yang menunjukkan persediaan AS, menyeret Brent dari kenaikan USD106 per barel pada bulan ini.
"Pasar saat ini berada dalam modus sedikit moderasi, dan kami melihat keuntungan kumulatif mengambil," kata Ric Spooner, kepala analis pasar dari CMC Markets, Sydney, sambil menambahkan bahwa pasar mungkin cenderung ke arah sisi lemah dalam beberapa pekan mendatang.
Brent berjangka turun 31 sen menjadi USD102,33 per barel, pada 03.54 GMT, setelah kinerja mingguan terburuk dalam lima pekan. Sementara minyak mentah AS merosot 68 sen menjadi USD93,47 per barel.
Perdagangan hari ini diperkirakan akan tipis karena pasar AS ditutup untuk Memorial Day dan hari libur bank di London.
Harga minyak berada di bawah tekanan sejak pekan lalu, setelah data aktivitas pabrik China menurun pada Mei untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan dan manufaktur AS tumbuh pada laju paling lambat sejak Oktober.
"Minyak akan lebih sulit untuk berada di atas level tertinggi pekan lalu, dan risiko turun ke bawah," kata Spooner CMC, yang memprediksi Brent bisa kembali ke posisi terendah pada April di bawah USD100 per barel.
(dmd)