Inflasi Thailand Maret 2013 naik 2,69%

Sindonews.com - Inflasi Thailand pada Maret 2013 naik 2,69 persen year-on-year (YoY) karena harga pertanian melonjak akibat kekeringan.

Dilansir dari Bangkok Post, Senin (1/4/2013), inflasi tahun ini melambat pada bulan ketiga berturut-turut, karena subsidi pemerintah dalam menekan harga; konsumsi masyarakat turun berkat liburan sekolah; dan harga ternak turun karena pasokan lebih.

Kementerian Perdagangan Thailand menunjukkan angka inflasi tahunan meningkat sebesar 2,69 persen, dibandingkan dengan 3,23 persen pada Februari, dan 3,39 persen pada Januari, dan melawan 3,63 persen pada Desember, yang merupakan tertinggi sejak November 2011, saat Thailand dilanda banjir besar.

Kementerian menggunakan 2011, bukan 2007 sebagai tahun dasar menghitung inflasi. Mereka juga meningkatkan daftar jumlah barang konsumen menjadi 450 dari 417.

Vatchari Vimooktayon, sekretaris perdagangan permanen mengatakan, indeks pada Maret 2013 tercatat sebesar 104,73 poin. Indeks inflasi inti berada di 102.87 poin, meningkat 1,23 persen YoY.

Untuk kuartal pertama 2013, inflasi naik sebesar 3,09 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2012, yang dianggap cocok dengan situasi ekonomi negara saat ini. Indeks utama naik 1,47 persen selama periode tiga bulan.

Kementerian memproyeksikan inflasi pada kuartal kedua akan tinggal di angka 3,1 persen karena harga produk pertanian dan peternakan kembali normal.