Ekonomi Thailand Resesi, Ini Dampak yang Akan Dialami Indonesia

Rabu, 19 Agustus 2020 - 10:15 WIB
loading...
Ekonomi Thailand Resesi, Ini Dampak yang Akan Dialami Indonesia
Dampak dari adanya resesi yang dialami Thailand itu akan memengaruhi Indonesia, sebab selama ini Indonesia memiliki hubungan yang erat di sektor perdagangan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menilai, dampak dari adanya resesi yang dialami Thailand itu akan memengaruhi ekspor industri otomotif Tanah Air ke sana. Sebab, selama ini Indonesia memiliki hubungan yang erat di sektor perdagangan otomotif.

Seperti diketahui ekonomi Thailand terkontraksi 12,2% pada kuartal kedua dan dinilai sebagai penurunan paling tajam sejak krisis finansial melanda Asia pada akhir 1990-an. Fakta statistik ini mencerminkan aktivitas ekonomi yang memburuk menyusul keputusan pemerintah untuk menutup negara itu dari perjalanan internasional karena wabah virus corona.

( )

“Indonesia itu ada sebagian manufaktur karena kita ada hubungan supply chain dengan Thailand dari sisi industri otomotif. Sebagian dari part kita ekspor ke Thailand. Thailand memproduksi mobil jadi, partnya diambil dari kita. Kalau produksi mobil jadi Thailand berkurang karena mengalami resesi, ini jadi ekspor sparepart kita ke Thailand juga berkurang,” kata Faisal saat dihubungi, Rabu (19/8/2020).

Menurut dia, penurunan ekspor barang otomotif tak akan menurunkan nilai ekspor secara signifikan. Hal tersebut karena masih didukung dari sisi yang lainnya, yang mana berkaca pada dari hasil pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat neraca perdagangan Indonesia selama Januari-Juli 2020 surplus USD8,75 miliar.

“Memang ekspor kita ke Thailand bisa jadi ada gangguan, tapi tidak terlalu signifikan. Itu terbukti dari penguman BPS, karena banyak ditolong dari ekspor ke Amerika dan China,” ujarnya.

(Baca Juga: Neraca Dagang Juli 2020 Cetak Surplus )

Dia menambahkan, bila dari sektor impor diperkirakan tidak akan terpengaruh, karena mereka tetap akan berupaya untuk memproduksi pertanian demi memperbaiki perekonomian negaranya.

“Mungkin tidak banyak terganggu, karena dia kan tetap bakal berusaha melakukan ekspor. Pertanianya kan tetap produksi. Jadi saya pikir tidak ada gangguan yang signifikan,” katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1727 seconds (0.1#10.140)