Indeks manufaktur China tertinggi dalam 11 bulan
A
A
A
Sindonews.com - Sektor manufaktur China, Purchasing Manager Index (PMI) naik ke level tertinggi dalam 11 bulan, pada Maret 2013.
Dilansir dari Forbes, Selasa (2/4/2013), PMI, ukuran ekspansi dan kontraksi ekonomi mencapai 50,9 pada Maret, sedikit di atas tanda keseimbangan 50. Sebelumnya, PMI di angka 50,4 pada Januari dan 50,1 pada Februari, kemudian tetap di atas 50 selama enam bulan berturut-turut.
Sebelumnya, Biro Statistik Nasional dan Federasi China, bagian Logistik dan Pembelian melaporkan, bahwa PMI subindexes untuk output manufaktur naik menjadi 52,7, pesanan baru secara keseluruhan 52,3 dan ekspor 50,9, merupakan tertinggi sejak Mei lalu, setelah ekonomi China perlahan rebound.
Lu Zhengwei, kepala ekonom Bank Industri mengatakan kepada China Daily, bahwa tren akan terus menuju pemulihan moderat. China perlu mempertahankan kebijakan makro ekonomi stabil. "Tidak terlalu longgar atau terlalu ketat," kata Lu.
Namun, FXI tahunan turun 9,81 persen, menjadikan China negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) dengan kinerja terburuk. Sementara MSCI indeks Emerging Markets turun 4,6 persen.
Dilansir dari Forbes, Selasa (2/4/2013), PMI, ukuran ekspansi dan kontraksi ekonomi mencapai 50,9 pada Maret, sedikit di atas tanda keseimbangan 50. Sebelumnya, PMI di angka 50,4 pada Januari dan 50,1 pada Februari, kemudian tetap di atas 50 selama enam bulan berturut-turut.
Sebelumnya, Biro Statistik Nasional dan Federasi China, bagian Logistik dan Pembelian melaporkan, bahwa PMI subindexes untuk output manufaktur naik menjadi 52,7, pesanan baru secara keseluruhan 52,3 dan ekspor 50,9, merupakan tertinggi sejak Mei lalu, setelah ekonomi China perlahan rebound.
Lu Zhengwei, kepala ekonom Bank Industri mengatakan kepada China Daily, bahwa tren akan terus menuju pemulihan moderat. China perlu mempertahankan kebijakan makro ekonomi stabil. "Tidak terlalu longgar atau terlalu ketat," kata Lu.
Namun, FXI tahunan turun 9,81 persen, menjadikan China negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) dengan kinerja terburuk. Sementara MSCI indeks Emerging Markets turun 4,6 persen.
(dmd)