Inflasi Maret tinggi, Agus Marto prihatin

Sindonews.com - Gubernur Bank Indonesia yang baru ditetapkan, Agus Martowardojo mengatakan, dirinya prihatin dengan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan angka inflasi Maret masih menyentuh 0,63 persen.

"Kalau kemarin diumumkan hasilnya (rilis BPS) tinggi kita cukup prihatin karena tiga bulan terakhir itu kecenderungan year on year-nya meningkat dan ini suatu tren yang harus diatasi," ujarnya seusai Sidang Paripurna DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/4/2013).

Tetapi Agus tetap optimis karena inflasi masih berada dalam batas wajar asalkan aspek komoditas pangan dijaga kestabilan harganya.

"Yang masih saya pegang itu core inflation-nya dan ini masih dalam batas yang wajar. Jadi, kita membaca bahwa aspek bahan pangan yang harus disikapi dan hal ini tentu telah ditindaklanjuti oleh Kementan dan Kemendag namun harus diimplementasikan dengan sebaik-baiknya. Saya optimis bahwa akan lebih baik," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, BPS melaporkan angka inflasi Maret 2013 berada di level 0,63 persen atau lebih rendah dari inflasi Februari 2013 yang berada di angka 0,75 persen.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, inflasi tahun kalender berada di level 2,43 persen dan inflasi secara year-on-year (yoy) berada di 5,90 persen. Sementara, secara yoy inflasi inti berada di 4,21 persen dan 0,13 persen untuk Maret.

"Kalau lihat 0,63 masih tinggi, dibandingkan 2009, 2010, 2011, dan 2012 lebih tinggi, ini dominan bahan makanan yang menjadi dampaknya," ujar Suryamin kemarin.