Kakao Lutim kembali jadi pusat studi banding
A
A
A
Sindonews.com - Setelah warga Pantai Gading, Afrika belajar budidaya Kakao di Kabupaten Luwu Timur, kali ini giliran Pemerintah Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo yang juga tertarik belajar kakao di daerah tersebut.
Sebanyak 30 Penyuluh Pertanian asal Pemkab Boalemo tiba di Pusat Informasi Penelitian dan Pengembangan Kakao Kabupaten Luwu Timur, Desa Tarengge, Kecamatan Wotu. Rombongan dipimpin Wakil Bupati Boalemo, Lahmudin Hambali, Selasa (2/4/2013).
Instruktur Peneliti dari PT Mars Symbioscience Indonesia Muhammad Husain Bin Furung, yang merupakan partner kerja Pemkab Luwu Timur dalam pengembangan kakao mengatakan, rencananya ke 30 penyuluh pertanian Pemkab Baulemo akan mengikuti pelatihan dan pengembangan Kakao dan menetap di daerah ini selama dua pekan lamanya.
“Mereka akan belajar teknik bagaimana cara peremajaan kakao, baik melalui metode sambung samping, sambung pucuk, penyisipan dan penanaman ulang,” ujar Husain.
Sementara itu, Wakil Bupati Boalemo, Lahmudin meminta kepada para penyuluhnya untuk mengkuti pelatihan ini dengan baik agar sasaran dari tugas pembelajaran ini dapat dicapai.
“Tujuan kami ke sini, salah satunya sebagai bagian dari pengembangan SDM penyuluh Boalemo agar mampu mengelola kakao dengan baik, pasalnya kakao di Boalemo cukup potensial,” jelasnya.
Lanjut Lahmudin, pihaknya juga menjanjikan bonus bagi mereka (penyuluh red) berhasil menyelesaikan studi dengan baik.
Sebanyak 30 Penyuluh Pertanian asal Pemkab Boalemo tiba di Pusat Informasi Penelitian dan Pengembangan Kakao Kabupaten Luwu Timur, Desa Tarengge, Kecamatan Wotu. Rombongan dipimpin Wakil Bupati Boalemo, Lahmudin Hambali, Selasa (2/4/2013).
Instruktur Peneliti dari PT Mars Symbioscience Indonesia Muhammad Husain Bin Furung, yang merupakan partner kerja Pemkab Luwu Timur dalam pengembangan kakao mengatakan, rencananya ke 30 penyuluh pertanian Pemkab Baulemo akan mengikuti pelatihan dan pengembangan Kakao dan menetap di daerah ini selama dua pekan lamanya.
“Mereka akan belajar teknik bagaimana cara peremajaan kakao, baik melalui metode sambung samping, sambung pucuk, penyisipan dan penanaman ulang,” ujar Husain.
Sementara itu, Wakil Bupati Boalemo, Lahmudin meminta kepada para penyuluhnya untuk mengkuti pelatihan ini dengan baik agar sasaran dari tugas pembelajaran ini dapat dicapai.
“Tujuan kami ke sini, salah satunya sebagai bagian dari pengembangan SDM penyuluh Boalemo agar mampu mengelola kakao dengan baik, pasalnya kakao di Boalemo cukup potensial,” jelasnya.
Lanjut Lahmudin, pihaknya juga menjanjikan bonus bagi mereka (penyuluh red) berhasil menyelesaikan studi dengan baik.
(gpr)