IHSG diprediksi bergerak konsolidasi
A
A
A
Sindonews.com - Setelah sempat rebound pada perdagangan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini tampak akan bergerak konsolidasi sambil menunggu sentimen positif yang lebih kuat untuk memberi alasan IHSG reli.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi dengan kisaran support-resistance 4.930-4.975," ujar Analis Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, Rabu (3/4/2013).
Purwoko menyebutkan, IHSG kemarin berhasil rebound setelah sehari sebelumnya terkoreksi tipis. Kenaikan IHSG terjadi ditengah berbagai sentimen negatif baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Data manufaktur AS tercatat meleset dari perkiraan dan juga data ekonomi dari China, Jepang, dan Korea yang di bawah ekspektasi," kata Purwoko.
Senitimen lainnya datang dari berita ekspansi manufaktur AS bulan Maret yang lebih rendah dari perkiraan, yaitu 51,3 (perkiraan 54). Data pengangguran di kawasan Eropa yang akan diumumkan hari ini kemungkinan akan mencapai rekor terburuk di bulan Februari, yaitu di level 12 persen.
Selain itu, ada juga berita tentang data manufaktur China bulan Maret tercatat 50,9 atau lebih rendah dari konsensus yang sebesar 51,2. "Sedangkan data dari Indonesia seperti Inflasi Maret sebesar 0,63 persen dan defisit neraca perdagangan USD327 juta juga lebih buruk dari estimasi," tutur dia.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi dengan kisaran support-resistance 4.930-4.975," ujar Analis Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, Rabu (3/4/2013).
Purwoko menyebutkan, IHSG kemarin berhasil rebound setelah sehari sebelumnya terkoreksi tipis. Kenaikan IHSG terjadi ditengah berbagai sentimen negatif baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Data manufaktur AS tercatat meleset dari perkiraan dan juga data ekonomi dari China, Jepang, dan Korea yang di bawah ekspektasi," kata Purwoko.
Senitimen lainnya datang dari berita ekspansi manufaktur AS bulan Maret yang lebih rendah dari perkiraan, yaitu 51,3 (perkiraan 54). Data pengangguran di kawasan Eropa yang akan diumumkan hari ini kemungkinan akan mencapai rekor terburuk di bulan Februari, yaitu di level 12 persen.
Selain itu, ada juga berita tentang data manufaktur China bulan Maret tercatat 50,9 atau lebih rendah dari konsensus yang sebesar 51,2. "Sedangkan data dari Indonesia seperti Inflasi Maret sebesar 0,63 persen dan defisit neraca perdagangan USD327 juta juga lebih buruk dari estimasi," tutur dia.
(rna)