IHSG berpotensi kembali cetak rekor baru
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ketiga pekan ini diperkirakan akan berada pada kisaran 4.943-4.982. Dengan pola six white soldiers terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish continuation.
Posisi tersebut menurut Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, terutama didorong positifnya sentimen yang berhembus setelah merespon barbagai berita yang beredar, baik dari dalam maupun luar negeri.
Yang pertama datang dari berita tentang keputusan Pemerintah AS membatalkan rencana untuk memotong pembayaran asuransi Medicare Advantage atas swasta dan sebaliknya akan membiarkan terjadinya 3,3 persen.
"Kenaikan menjadi salah satu pendorong Dow menguat cukup tajam 89,16 poin (0,61 persen) atau YTD Dow sudah menguat 1.557,87 poin (11,89 persen) diiringi kejatuhan The VIX sebesar 5,89 persen ditutup pada level 12,78," kata Edwin, Rabu (3/4/2013).
Kondisi tersebut, lanjut Edwin terjadi di tengah membaiknya data factory orders yang menguat 3 persen (VS konsensus ekonom 2,9 persen) didorong penguatan industri pembuat pesawat terbang.
Kenaikan data ini, semakin menguatkan peluang terjadinya perbaikan ekonomi AS serta berita positif dari Eropa, dimana data Markit's Euro Zone Manufacturing PMI Index bulan Maret sebesar 46,8 atau di atas konsensus ekonom sebesar 46,6.
Hal itu kemudian mendorong penguatan Bursa Utama Eropa, seperti FTSE 78,92 poin (1,23 persen), DAX 148,56 poin (1,91 persen) dan CAC 73,95 poin (1,98 persen). Dilain pihak semakin adanya kepastian mengenai perbaikan ekonomi AS kembali membenamkan emas ke dasar jurang karena turun USD24,8 (1,54 persen) ke level USD1.576,1/TZ.
"Hal tersebut semakin menguatkan pendapat kami bahwa investasi emas sangatlah tidak menarik untuk tahun 2013," tegas dia.
Kenaikan tajam Dow Jones ke level tertinggi baru diiringi derasnya net buy asing, dimana untuk dua hari saja di pekan ini mencapai Rp730,4 miliar atau YTD mencapai Rp19,19 triliun ditengah masa pembagian dividen bulan April dan Mei berpotensi mendorong IHSG ke level tertinggi baru lagi dalam perdagangan Rabu ini.
"Bukan mustahil mencapai level 5.000 dipekan ini," prediksi dia.
Posisi tersebut menurut Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, terutama didorong positifnya sentimen yang berhembus setelah merespon barbagai berita yang beredar, baik dari dalam maupun luar negeri.
Yang pertama datang dari berita tentang keputusan Pemerintah AS membatalkan rencana untuk memotong pembayaran asuransi Medicare Advantage atas swasta dan sebaliknya akan membiarkan terjadinya 3,3 persen.
"Kenaikan menjadi salah satu pendorong Dow menguat cukup tajam 89,16 poin (0,61 persen) atau YTD Dow sudah menguat 1.557,87 poin (11,89 persen) diiringi kejatuhan The VIX sebesar 5,89 persen ditutup pada level 12,78," kata Edwin, Rabu (3/4/2013).
Kondisi tersebut, lanjut Edwin terjadi di tengah membaiknya data factory orders yang menguat 3 persen (VS konsensus ekonom 2,9 persen) didorong penguatan industri pembuat pesawat terbang.
Kenaikan data ini, semakin menguatkan peluang terjadinya perbaikan ekonomi AS serta berita positif dari Eropa, dimana data Markit's Euro Zone Manufacturing PMI Index bulan Maret sebesar 46,8 atau di atas konsensus ekonom sebesar 46,6.
Hal itu kemudian mendorong penguatan Bursa Utama Eropa, seperti FTSE 78,92 poin (1,23 persen), DAX 148,56 poin (1,91 persen) dan CAC 73,95 poin (1,98 persen). Dilain pihak semakin adanya kepastian mengenai perbaikan ekonomi AS kembali membenamkan emas ke dasar jurang karena turun USD24,8 (1,54 persen) ke level USD1.576,1/TZ.
"Hal tersebut semakin menguatkan pendapat kami bahwa investasi emas sangatlah tidak menarik untuk tahun 2013," tegas dia.
Kenaikan tajam Dow Jones ke level tertinggi baru diiringi derasnya net buy asing, dimana untuk dua hari saja di pekan ini mencapai Rp730,4 miliar atau YTD mencapai Rp19,19 triliun ditengah masa pembagian dividen bulan April dan Mei berpotensi mendorong IHSG ke level tertinggi baru lagi dalam perdagangan Rabu ini.
"Bukan mustahil mencapai level 5.000 dipekan ini," prediksi dia.
(rna)