Bulog Jabar-Banten optimis serap 300 ribu ton beras
A
A
A
Sindonews.com - Perum Bulog Divre Jawa Barat (Jabar) dan Banten optimis mampu menyerap sekitar 300 ribu ton beras dan gabah pada musim panen raya awal tahun ini.
Kepala Perum Bulog Divre Jabar dan Banten, Usep Karyana menyatakan, Bulog Jabar optimistis mampu menyerap beras sampai 300 ribu ton lebih. Selama periode Maret, lanjut dia, Bulog berhasil menyerap sekitar 110 ribu ton beras. Jumlah tersebut melebihi target serapan pada Maret sebesar 70 ribu ton.
"Puncak panen raya diperkirakan pada April ini. Kami optimistis, mampu menyerap beras masyarakat lebih besar lagi," katanya di Bandung, Rabu (3/4/2013).
Seperti diketahui, mulai awal Maret 2013, sejumlah daerah di Jaba mulai memasuki musim panen. Walaupun, panen tahun ini lebih lambat dari tahun kemarin, akibat anomali cuaca pada awal 2013.
Bulog, lanjut dia, mengandalkan panen raya sebagai sumber utama serapan Bulog pada 2013. Dengan target sekitar 300 ribu ton pada panen raya, di harapkan sekitar 200 ribu ton lainnya didapat dari panen gadu pada akhir 2013. Tahun ini, Bulog Jabar menargetkan menyerap sekitar 500 ribu ton gabah kering panan (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG).
Untuk menyerap gabah dan beras petani, Bulog menggunakan harga pembelian petani (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.600 per kilogram (kg) dan HPP gabah sebesar Rp4.200 per kg.
Menurut dia, HPP tersebut mampu menarik minat masyarakat menjual beras ke Bulog. "Tapi yang terpenting adalah harga beras dan gabah di Jabar rata-rata di atas HPP. Ini menunjukkan, HPP berhasil menjaga stabilitas harga beras dan gabah pada musim panen," ungkap Usep.
Kepala Perum Bulog Divre Jabar dan Banten, Usep Karyana menyatakan, Bulog Jabar optimistis mampu menyerap beras sampai 300 ribu ton lebih. Selama periode Maret, lanjut dia, Bulog berhasil menyerap sekitar 110 ribu ton beras. Jumlah tersebut melebihi target serapan pada Maret sebesar 70 ribu ton.
"Puncak panen raya diperkirakan pada April ini. Kami optimistis, mampu menyerap beras masyarakat lebih besar lagi," katanya di Bandung, Rabu (3/4/2013).
Seperti diketahui, mulai awal Maret 2013, sejumlah daerah di Jaba mulai memasuki musim panen. Walaupun, panen tahun ini lebih lambat dari tahun kemarin, akibat anomali cuaca pada awal 2013.
Bulog, lanjut dia, mengandalkan panen raya sebagai sumber utama serapan Bulog pada 2013. Dengan target sekitar 300 ribu ton pada panen raya, di harapkan sekitar 200 ribu ton lainnya didapat dari panen gadu pada akhir 2013. Tahun ini, Bulog Jabar menargetkan menyerap sekitar 500 ribu ton gabah kering panan (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG).
Untuk menyerap gabah dan beras petani, Bulog menggunakan harga pembelian petani (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.600 per kilogram (kg) dan HPP gabah sebesar Rp4.200 per kg.
Menurut dia, HPP tersebut mampu menarik minat masyarakat menjual beras ke Bulog. "Tapi yang terpenting adalah harga beras dan gabah di Jabar rata-rata di atas HPP. Ini menunjukkan, HPP berhasil menjaga stabilitas harga beras dan gabah pada musim panen," ungkap Usep.
(izz)