Terkena tekanan jual, IHSG gagal cetak rekor baru
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini tidak mampu melanjutkan penguatan yang terjadi pada hari sebelumnya lantaran terkena tekanan jual. IHSG berakhir dengan koreksi 58,85 poin atau 1,18 persen ke level 4.922,61.
Pelemahan IHSG terlihat sejak pagi tadi, yang dibuka langsung minus 17,65 poin atau 0,35 persen ke level 4.963,88 menyusul sentimen negatif dari terkoreksinya saham di bursa Wall Street pada perdagangan semalam. Pada sesi I, IHSG ditutup kembali melemah 38,53 poin atau 0,77 persen ke level 4.942,93.
Padahal, IHSG pada perdagangan sore kemarin mampu mencetak rekor baru, dengan naik 24,21 poin atau 0,49 persen ke level 4.981,47. Indeks LQ45 sore ini juga ditutup negatif 13,36 poin atau 1,58 persen ke level 830,13.
Sedangkan indeks di kawasan Asia mayoritas berakhir memerah, diantaranya indeks Straits Times turun 7,81 poin atau 0,23 persen ke 3.314,59; KOSPI tergerus 23,77 poin atau 1,20 persen ke 1.959,45, sedangkan Nikkei 225 menguat 272,34 poin atau 2,20 persen ke 12.634,54.
Di bursa Indonesia, sebanyak 100 saham tercatat naik, 182 saham turun dan 106 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp7,29 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 9,14 miliar lembar saham. IHSG mengalami tekanan jual, dengan transaksi jual asing tercatat Rp533,84 miliar.
Sektor saham pada perdagangan sore ini mayoritas melemah, dengan pelemahan terbesar terjadi pada saham sektor aneka industri sebesar 2,73 persen, diikuti infrastruktur sebesar 1,51 persen.
Adapun saham-saham yang menguat (top gainers), antara lain PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) naik Rp100 ke Rp5.150, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) naik Rp50 ke Rp920 dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp25 ke Rp2.100.
Sementara saham-saham yang melemah (top losers), antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp400 ke Rp51.600, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun Rp75 ke Rp2.050 dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp150 Rp10.950.
Pelemahan IHSG terlihat sejak pagi tadi, yang dibuka langsung minus 17,65 poin atau 0,35 persen ke level 4.963,88 menyusul sentimen negatif dari terkoreksinya saham di bursa Wall Street pada perdagangan semalam. Pada sesi I, IHSG ditutup kembali melemah 38,53 poin atau 0,77 persen ke level 4.942,93.
Padahal, IHSG pada perdagangan sore kemarin mampu mencetak rekor baru, dengan naik 24,21 poin atau 0,49 persen ke level 4.981,47. Indeks LQ45 sore ini juga ditutup negatif 13,36 poin atau 1,58 persen ke level 830,13.
Sedangkan indeks di kawasan Asia mayoritas berakhir memerah, diantaranya indeks Straits Times turun 7,81 poin atau 0,23 persen ke 3.314,59; KOSPI tergerus 23,77 poin atau 1,20 persen ke 1.959,45, sedangkan Nikkei 225 menguat 272,34 poin atau 2,20 persen ke 12.634,54.
Di bursa Indonesia, sebanyak 100 saham tercatat naik, 182 saham turun dan 106 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp7,29 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 9,14 miliar lembar saham. IHSG mengalami tekanan jual, dengan transaksi jual asing tercatat Rp533,84 miliar.
Sektor saham pada perdagangan sore ini mayoritas melemah, dengan pelemahan terbesar terjadi pada saham sektor aneka industri sebesar 2,73 persen, diikuti infrastruktur sebesar 1,51 persen.
Adapun saham-saham yang menguat (top gainers), antara lain PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) naik Rp100 ke Rp5.150, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) naik Rp50 ke Rp920 dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp25 ke Rp2.100.
Sementara saham-saham yang melemah (top losers), antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp400 ke Rp51.600, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun Rp75 ke Rp2.050 dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp150 Rp10.950.
(rna)