Seret deflasi, Kuroda lakukan langkah berani

Sindonews.com - Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) memulai era baru hari ini dengan melepaskan banyak uang, sebagai upaya paling berani mendorong ekonomi keluar dari deflasi.

Yen merosot terhadap dolar, pantulan spektakuler Nikkei dan obligasi yield mencapai rekor terendah setelah Gubernur baru BoJ Haruhiko Kuroda meluncurkan uang dua kali lipat dari jumlah yang beredar. Mereka bersumpah tidak membiarkan yen naik dalam pertempuran melawan penurunan harga.

"Kami akan melakukan pelonggaran moneter kuantitatif dan kualitatif yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam skala kualitas," kata Kuroda, seperti dilansir Global Post, Kamis (4/4/2013).

Dia menambahkan, "Kami memutuskan untuk mengambil tindakan apapun yang bisa kita pikirkan untuk mencapai target inflasi dua persen dalam beberapa tahun. Daripada melakukan hal-hal secara bertahap, kita mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencapai inflasi dua persen lebih awal," tegasnya

BoJ mengatakan akan memperluas program pembelian aset untuk memasukkan taruhan berisiko, seperti exchange-traded funds (ETF) dan real-estate investment trust. ETF serupa dengan dana indeks, tetapi diperdagangkan seperti saham.

Mereka juga akan membeli obligasi pemerintah jangka panjang, langkah yang ditujukan untuk menekan suku bungan jangka panjang guna mendorong perusahaan dan individu untuk meminjam, bukan menyimpan uang mereka.

Bank mengatakan ingin meningkatkan basis moneter - jumlah mata uang yang beredar, termasuk deposito bank komersial di cadangan BoJ - sekitar 60-70 triliun yen (USD630 - USD725 miliar) per tahun, menjadi 270 triliun yen pada akhir 2014.