Program konversi limbah plastik ke BBM hanya bualan

Kamis, 04 April 2013 - 18:04 WIB
Program konversi limbah...
Program konversi limbah plastik ke BBM hanya bualan
A A A
Sindonews.com - Janji Pemerintah Kabupaten Blitar untuk mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) di enam titik Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya bualan belaka. Sebab, hingga kini rencana tersebut tidak berjalan maksimal.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian dampak Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, D Ainu Rofiq mengakui jika proyek tersebut berjalan tertatih. “Dari enam titik hanya di TPA Tegal Sari Wlingi yang berjalan. Itupun tidak maksimal," ujar Ainu kepada wartawan, Kamis (4/4/2013).

Sementara sampah yang dihasilan penduduk Kabupaten Blitar dalam sehari mencapai sekitar 4-5 ton. Sebelumnya, dengan dimilikinya mesin pengolah limbah plastik menjadi BBM, Bupati Blitar Herry Noegroho pada 15 Februari 2012 lalu beretorika akan melakukan pengembangan.

Setiap titik TPA dijanjikan akan ditempatkan satu mesin pengolah sampah. Asumsinya setiap mesin memiliki kapasitas olah maksimal 500 Kg. Adapun perhitungan perbandinganya 1:1. Artinya, 500 Kg sampah plastik bisa diubah menjadi BBM pengganti solar dengan berat jenis setara.

Ainu tidak menampik jika rencana tersebut masih sebatas wacana. Sebab sebagian besar sampah plastik tersebut masih menggunung di bank penyimpanan sampah. Selain di TPA Tegalsari Wlingi, sampah juga tersimpan di TPA Sutojayan, Srengat dan Nglegok. Kalaupun terjadi pengolahan di TPA Tegalsari, kelayakanya belum teruji coba.

Menurut Ainu Rofiq, kendala utama dari program ini adalah terkait anggaran. “Jika memang program ini diberi alokasi anggaran yang memadai tentu akan berjalan dengan maksimal," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib menyatakan mendukung program yang menurutnya positif itu. Sebab selain mengurangi tumpukan sampah, Kabupaten Blitar bisa menghasilkan energi alternatif pengganti BBM.

“Tentunya ini harus didukung. Sebab jika berhasil, Kabupaten Blitar bisa menjadi daerah percontohan. Selain itu penjualan minyak hasil konversi itu bisa menambah PAD. Kita akan lakukan pembicaraan dengan badan anggaran di legislatif," ujarnya singkat.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8744 seconds (0.1#10.140)