Bank Sentral Jepang kucurkan stimulus Rp13,649 triliun

Sindonews.com - Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) melakukan langkah berani mengeluarkan stimulus moneter hingga USD1,4 triliun atau Rp13,649 triliun (929, 3 miliar pounds) ke dalam ekonomi kurang dari dua tahun.

Dilansir Business Times, Kamis (4/4/2013) Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda secara terbuka berkomitmen membeli aset dan mengeluarkan basis moneter berlipat ganda menjadi 270 triliun yen (1,92 triliun pounds) pada akhir 2014, sebagai shock therapy untuk mengakhiri dua dekade stagnasi.

Federal Reserve AS mungkin membeli lebih banyak utang di bawah pelonggaran kuantitatif, tetapi dengan ekonomi Jepang hanya sekitar sepertiga dari ukuran Amerika Serikat, ruang lingkup pelonggaran moneter kuantitatif dan kualitatif Kuroda tak tertandingi.

"Ini merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pelonggaran moneter. Kami mengambil semua langkah yang kami pikirkan. Saya yakin bahwa semua langkah yang diperlukan untuk mencapai inflasi 2 persen dalam dua tahun mulai diambil hari ini," kata Kuroda, yang merupakan mantan presiden Bank Pembangunan Asia (ADB).

Sebelumnya, BoJ mengatakan akan memperluas program pembelian aset untuk memasukkan taruhan berisiko, seperti exchange-traded funds (ETF) dan real-estate investment trust. ETF serupa dengan dana indeks, tetapi diperdagangkan seperti saham.

Mereka juga akan membeli obligasi pemerintah jangka panjang, langkah yang ditujukan untuk menekan suku bunga jangka panjang guna mendorong perusahaan dan individu meminjam, bukan menyimpan uang mereka.