Saham China Airlines anjlok akibat isu flu burung
A
A
A
Sindonews.com - Saham China Southern Airlines Co mengalami penurunan terbesar sejak September 2001 di bursa Hong Kong. Operator penerbangan China tersebut memimpin penurunan akibat kekhawatiran wabah flu burung yang melukai permintaan perjalanan.
China Southern, maskapai domestik terbesar di negara itu merosot sebanyak 15 persen, sedangkan Cathay Pacific Airways Ltd (293) turun 6,3 persen dari hampir 11 bulan.
Saham Air China Ltd, China Eastern Airlines Corp, Singapore Airlines Ltd (SIA) dan Qantas Airways Ltd (QAN) juga anjlok, menyebabkan Indeks Bloomberg Asia Pacific Airlines mengalami penurunan terbesar sejak Mei lalu.
Kejadian wabah sindrom pernapasan akut atau SARS, dan flu burung telah mengosongkan pesawat serta menyebabkan penerbangan Asia mengalami kerugian.
"Orang-orang khawatir flu burung baru akan berkembang menjadi bencana seperti SARS," kata Davin Wu, seorang analis transportasi dari Credit Suisse Group AG, dilansir dari Bloomberg, Jumat (5/4/2013).
"Setidaknya pelancong akan membatalkan kembali perjalanan mereka ke China," tambahnya.
China Southern, maskapai domestik terbesar di negara itu merosot sebanyak 15 persen, sedangkan Cathay Pacific Airways Ltd (293) turun 6,3 persen dari hampir 11 bulan.
Saham Air China Ltd, China Eastern Airlines Corp, Singapore Airlines Ltd (SIA) dan Qantas Airways Ltd (QAN) juga anjlok, menyebabkan Indeks Bloomberg Asia Pacific Airlines mengalami penurunan terbesar sejak Mei lalu.
Kejadian wabah sindrom pernapasan akut atau SARS, dan flu burung telah mengosongkan pesawat serta menyebabkan penerbangan Asia mengalami kerugian.
"Orang-orang khawatir flu burung baru akan berkembang menjadi bencana seperti SARS," kata Davin Wu, seorang analis transportasi dari Credit Suisse Group AG, dilansir dari Bloomberg, Jumat (5/4/2013).
"Setidaknya pelancong akan membatalkan kembali perjalanan mereka ke China," tambahnya.
(dmd)