Kajian BBM bersubsidi menuju final
Senin, 08 April 2013 - 15:27 WIB
Kajian BBM bersubsidi menuju final
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah menegaskan kajian penyelamatan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menuju finalisasi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edy Hermantoro mengatakan, saat ini Kementerian ESDM tetap berupaya melakukan pengendalian daripada menaikkan harga BBM bersubsidi. Namun, pihaknya juga tidak memungkiri jika kenaikan harga menjadi poin penting untuk menyelamatkan anggaran negara.
“Nanti jika kenaikan harga diberlakukan ada lembaga lain yang berwenang untuk menghitung dan memutuskan konsep bantuan. Kita akan berkoordinasi, ” kata dia di Jakarta, Senin (8/4/2013).
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo menjelaskan, sejumlah opsi yang masih dipertimbangkan pemerintah, seperti pelarangan mobil pribadi mengonsumsi BBM bersubsidi dan pembuatan BBM varian baru dengan angka oktan di antara premium dan pertamax.
“Tetapi ini masih belum ditentukan opsi mana yang akan diambil. Bulan April ini masih dievaluasi, tunggu saja,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengkaji penyelamatan anggaran subsidi BBM ini dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan BPH Migas serta menjalankan kegiatan pembatasan BBM bersubsidi bagi kendaraan dinas sejak tahun lalu.
Menurut data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), penghematan yang dihasilkan selama 2012 hanya 350 ribu kiloliter (kl) dari target 1,5 juta kl. Untuk tahun ini, target penghematan yang ditetapkan yaitu 2,3 juta kl.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edy Hermantoro mengatakan, saat ini Kementerian ESDM tetap berupaya melakukan pengendalian daripada menaikkan harga BBM bersubsidi. Namun, pihaknya juga tidak memungkiri jika kenaikan harga menjadi poin penting untuk menyelamatkan anggaran negara.
“Nanti jika kenaikan harga diberlakukan ada lembaga lain yang berwenang untuk menghitung dan memutuskan konsep bantuan. Kita akan berkoordinasi, ” kata dia di Jakarta, Senin (8/4/2013).
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo menjelaskan, sejumlah opsi yang masih dipertimbangkan pemerintah, seperti pelarangan mobil pribadi mengonsumsi BBM bersubsidi dan pembuatan BBM varian baru dengan angka oktan di antara premium dan pertamax.
“Tetapi ini masih belum ditentukan opsi mana yang akan diambil. Bulan April ini masih dievaluasi, tunggu saja,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengkaji penyelamatan anggaran subsidi BBM ini dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan BPH Migas serta menjalankan kegiatan pembatasan BBM bersubsidi bagi kendaraan dinas sejak tahun lalu.
Menurut data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), penghematan yang dihasilkan selama 2012 hanya 350 ribu kiloliter (kl) dari target 1,5 juta kl. Untuk tahun ini, target penghematan yang ditetapkan yaitu 2,3 juta kl.
(rna)
