UMP naik, pengusaha Jakarta siap eksodus ke Boyolali
A
A
A
Sindonews.com - Pasca di tetapkannya besaran kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) oleh Pemprov DKI Jakarta, kini para pengusaha mengincar daerah Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) sebagai tempat eksodus tujuan mereka.
Hal itu ditegaskan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Cabang DKI Jakarta, Soeprayitno, di Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Menurutnya, dipilihnya daerah Boyolali sebagai tempat perpindahan para pengusaha tersebut, karena disinyalir iklim usaha di Boyolali sangat cocok bagi pengusaha. Selain itu, Boyolali merupakan tempat murah untuk transportasi buruh, termasuk tuntutan lain seperti kesehatan dan pendidikan yang menjadi tuntutan buruh saat ini.
"Ya, mereka pilih Boyolali karena di sana dianggap cocok untuk usaha, termasuk ongkos transportnya murah, kesehatan dan pendidikan murah," ujar Soeprayitno.
Selain itu, lanjut dia, penerapan upah bagi buruh di Boyolali masih di bawah UMP yang dterapkan DKI Jakarta sebesar Rp2,2 juta. "Mereka pilih Boyolali karena UMP mereka masih mampu dijangkau para pengusaha di sini," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo membantah kabar mengenai eksodus yang dilakukan para pengusaha Jakarta, karena tidak mampu menanggung beban UMP yang telah ditetapkan Pemprov Jakarta.
Di luar itu, para pengusaha di Jakarta yang tergabung dalam Apindo kembali lagi melayangkan ketidaksetujuan mereka terhadap Pemprov DKI Jakarta terkait besaran UMP yang telah ditetapkan. Apindo menilai, besaran UMP cukup membebani tingkat produktifitas para pengusaha dalam menjalankan bisnis.
Hal itu ditegaskan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Cabang DKI Jakarta, Soeprayitno, di Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Menurutnya, dipilihnya daerah Boyolali sebagai tempat perpindahan para pengusaha tersebut, karena disinyalir iklim usaha di Boyolali sangat cocok bagi pengusaha. Selain itu, Boyolali merupakan tempat murah untuk transportasi buruh, termasuk tuntutan lain seperti kesehatan dan pendidikan yang menjadi tuntutan buruh saat ini.
"Ya, mereka pilih Boyolali karena di sana dianggap cocok untuk usaha, termasuk ongkos transportnya murah, kesehatan dan pendidikan murah," ujar Soeprayitno.
Selain itu, lanjut dia, penerapan upah bagi buruh di Boyolali masih di bawah UMP yang dterapkan DKI Jakarta sebesar Rp2,2 juta. "Mereka pilih Boyolali karena UMP mereka masih mampu dijangkau para pengusaha di sini," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo membantah kabar mengenai eksodus yang dilakukan para pengusaha Jakarta, karena tidak mampu menanggung beban UMP yang telah ditetapkan Pemprov Jakarta.
Di luar itu, para pengusaha di Jakarta yang tergabung dalam Apindo kembali lagi melayangkan ketidaksetujuan mereka terhadap Pemprov DKI Jakarta terkait besaran UMP yang telah ditetapkan. Apindo menilai, besaran UMP cukup membebani tingkat produktifitas para pengusaha dalam menjalankan bisnis.
(izz)