ADB perkirakan ekonomi China 2013 tumbuh 8,2%
A
A
A
Sindonews.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China sebesar 8,2 persen pada 2013, karena konsumsi kuat dan pengeluaran fiskal.
Estimasi tersebut dibuat dengan asumsi, ekonomi AS akan melanjutkan pemulihan yang lambat, kondisi di zona euro tidak memburuk dan pemerintah China terus meningkatkan belanja publik.
"Pemimpin baru negara itu memfokuskan pada pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan, menyambut perubahan dari pendekatan pertumbuhan di semua biaya masa lalu," kata Kepala Ekonom ADB, Changyong Rhee, seperti dilansir dari China.org.cn, Selasa (9/4/2013).
Laporan Asian Development Outlook juga meramalkan pertumbuhan PDB di Asia berkembang 6,6 persen pada 2013 dan 6,7 persen pada 2014, dari pertumbuhan 6,1 persen pada 2012.
Disebutkan, kegiatan ekonomi akan lebih kuat dalam mengembangkan tekanan harga baru, dengan inflasi terlihat bergerak naik dari 3,7 persen pada 2012, menjadi 4 persen pada 2013 dan 4,2 persen pada 2014.
Rhee menambahkan, rebound di China dan momentum yang kuat di Asia Tenggara mengangkat kecepatan daerah setelah kinerja lebih lembut pada 2012.
"Pengeluaran domestik, khususnya konsumsi sebagai pendorong utama pemulihan, merupakan pergeseran dari ketergantungan di pasar negara maju," jelasnya.
Estimasi tersebut dibuat dengan asumsi, ekonomi AS akan melanjutkan pemulihan yang lambat, kondisi di zona euro tidak memburuk dan pemerintah China terus meningkatkan belanja publik.
"Pemimpin baru negara itu memfokuskan pada pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan, menyambut perubahan dari pendekatan pertumbuhan di semua biaya masa lalu," kata Kepala Ekonom ADB, Changyong Rhee, seperti dilansir dari China.org.cn, Selasa (9/4/2013).
Laporan Asian Development Outlook juga meramalkan pertumbuhan PDB di Asia berkembang 6,6 persen pada 2013 dan 6,7 persen pada 2014, dari pertumbuhan 6,1 persen pada 2012.
Disebutkan, kegiatan ekonomi akan lebih kuat dalam mengembangkan tekanan harga baru, dengan inflasi terlihat bergerak naik dari 3,7 persen pada 2012, menjadi 4 persen pada 2013 dan 4,2 persen pada 2014.
Rhee menambahkan, rebound di China dan momentum yang kuat di Asia Tenggara mengangkat kecepatan daerah setelah kinerja lebih lembut pada 2012.
"Pengeluaran domestik, khususnya konsumsi sebagai pendorong utama pemulihan, merupakan pergeseran dari ketergantungan di pasar negara maju," jelasnya.
(dmd)