Pembangunan Pasar Turi Baru akan dikebut

Selasa, 09 April 2013 - 17:22 WIB
Pembangunan Pasar Turi Baru akan dikebut
Pembangunan Pasar Turi Baru akan dikebut
A A A
Sindonews.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Turi Baru. Dia meminta percepatan pembangunan Pasar Turi Baru sebelum Hari Raya Idul Fitri mendatang. Bangunan yang tak sesuai desain pun sudah dibongkar.

“Saat ini pembangunannya kan telat 27 persen, harusnya pembangunan Pasar Turi Baru sudah mencapai 50 persen,” ujar Risma di sela-sela sidak, Selasa (9/4/2013).

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menambahkan, bangunan yang harus diselesaikan adalah stan milik pedagang Pasar Turi yang jadi korban kebakaran.

Makanya, investor harus bisa menyelesaikan pembangunan dua lantai dulu untuk ditempati berdagang pada Lebaran nanti. “Jadi pas Lebaran pedagang tak lagi mengalami kerugian, itu sudah jadi komitmen bersama,” ungkapnya.

Risma juga meminta pembongkaran bagian bangunan Pasar Turi Baru yang tidak sesuai dengan IMB tidak menghambat pembangunannya. Dalam beberapa hari ke depan semua pekerjaan harus digenjot. Sehingga percepatan untuk penyelesaian pembangunan bisa berjalan lancar.

"Kami sudah melihat pembongkaran bagian yang tidak sesuai, dengan demikian pembangunan bisa terus dilakukan dan harus dipercepat lagi untuk menutupi kekurangan target 27 persen," jelas wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu.

Risma sendiri nantinya tak mau ada perubahan desain lagi di Pasar Turi Baru. Sebab, semua kesepakatan tentang stan dan desain sudah diputuskan di awal. Bahkan, dalam undian juga ada tata letak tiap stan yang sudah disepakati bersama.

Perubahan bangunan sebelumnya dilakukan investor berada pada area terbuka (Voip). Seharusnya keberadaan Voip ada di bagian tengah, tepatnya di tiang ke empat. Namun, pengembang malah membangunnya di bagian tiang ke enam.

Risma pun geram dengan proses pembangunan yang dilakukan oleh PT Galah Mega Investment (GMI) JO. “Kalau desain itu diubah kan namanya pembohongan, jadi tetap enggak boleh ada perubahan desain,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji menuturkan, pemkot akan melakukan pengawasan ketat pembangunan Pasar Turi Baru. Salah satunya percepatan pembangunan untuk menempuh target penyelesaian 50 persen.

“Nanti kami juga melibatkan pedagang untuk melakukan pengawasan. Jadi percepatan pembangunan itu yang akan dilakukan dan diawasi bersama,” tegasnya.

Terpisah, Direktur PT GMI JO Hendry J Gunawan menuturkan, pihaknya memang pernah mengajukan perubahan desain untuk memperlancar arus transportasi di Pasar Turi Baru. Kalau pemkot tak mau itu diubah, pihaknya juga akan menjalankan keputusan tersebut.

“Kami kan hanya memberikan tawaran kemudahan, termasuk kelancaran transportasi di dalam Pasar Turi Baru,” jelasnya.

Kalau dalam desain awal, kata Hendry, pintu masuk ke Pasar Turi Baru ada satu, kami ingin menambahnya menjadi tujuh. Namun, kalau usulan itu tak bisa diterima pemkot, pihaknya tak akan memaksakan diri.

Tentang penyelesaian sendiri, Henry siap untuk menuntaskannya pada Agustus nanti. “Asalkan kami diserahi lahan secara total, maka pembangunan bisa cepat diselesaikan,” pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4682 seconds (0.1#10.140)