Perbankan syariah diharapkan biayai infrastruktur
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawady menyarankan agar perbankan syariah masuk ke dalam sektor riil.
Hal tersebut dijelaskannya dalam Workshop Jurnalis Ekonomi Syariah dengan tema 'Untung Rugi Investasi Emas di Perbankan Syariah' di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (10/4/2013).
"Perkembangan ekonomi syariah paling maju adalah perbankan syariah, investasi syariah dan keuangan syariah. Yang paling langka adalah pembiayaan syariah di sektor riil," ujarnya.
Karena itu, pihaknya menyarankan agar perbankan syariah dapat masuk ke dalam sektor sukuk untuk membiayai infrastruktur dalam berpartisipasi menjalankan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang sedang digalakkan pemerintah.
"Instrumennya sangat luas, bukan saja pembiayaan namun juga dibutuhkan umat. Ke depan saya berharap perbankan syariah masuk ke sektor sukuk karena terkait MP3EI, harus ada instrumen syariah yang masuk ke pembiayaan infrastruktur," pungkas Edy.
Hal tersebut dijelaskannya dalam Workshop Jurnalis Ekonomi Syariah dengan tema 'Untung Rugi Investasi Emas di Perbankan Syariah' di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (10/4/2013).
"Perkembangan ekonomi syariah paling maju adalah perbankan syariah, investasi syariah dan keuangan syariah. Yang paling langka adalah pembiayaan syariah di sektor riil," ujarnya.
Karena itu, pihaknya menyarankan agar perbankan syariah dapat masuk ke dalam sektor sukuk untuk membiayai infrastruktur dalam berpartisipasi menjalankan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang sedang digalakkan pemerintah.
"Instrumennya sangat luas, bukan saja pembiayaan namun juga dibutuhkan umat. Ke depan saya berharap perbankan syariah masuk ke sektor sukuk karena terkait MP3EI, harus ada instrumen syariah yang masuk ke pembiayaan infrastruktur," pungkas Edy.
(izz)