IHSG akan dibayangi tekanan jual
A
A
A
Sindonews.com - Lemahnya katalis positif yang mewarnai perdagangan kemarin, tampaknya masih akan terus berlanjut hingga hari ini. Bahkan, pelemahan yang terjadi sebelumnya diproyeksi semakin dalam pada hari ini dipicu aksi jual yang masih akan terjadi.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan berada pada support 4.845-4.869 dan resistance 4.889-4.930.
Berpola menyerupai lower hammer bertahan di atas middle bollinger bands (MBB). MACD mendatar dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R dan stochastic masih dowreversal.
"Kembali IHSG bergerak di bawah target support bawah kami (4.869), namun bergerak naik meski ditutup di bawah target support atas (4.889). Selama aksi jual masih berlangsung, maka akan sulit bagi IHSG untuk keluar dari zona merahnya," kata Reza, Kamis (11/4/2013).
Akan tetapi, kata Reza, diharapkan masih ada daya beli yang dapat menahan IHSG untuk tidak mendekati target support bawah berikutnya di level 4.850-4.860 agar bias terjadi tren upreversal.
"Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, dimana IHSG terlihat masih malu-malu untuk naik dan pada perdagangan Rabu (10/4) malah bergerak turun, padahal di awal perdagangan sempat menguat beberapa poin," paparnya.
Masih adanya aksi profit taking membuat laju IHSG tergerus. Apalagi asing juga tercatat nett sell pada saham-saham bluechip, sehingga mempengaruhi laju IHSG yang tidak bertahan lama di zona hijau pada awal perdagangan.
Di sisi lain, kembali IHSG memperlihatkan laju anomalinya dengan mayoritas bursa saham Asia menghijau, namun IHSG sebaliknya. Bahkan Korea Selatan yang sedang dilanda ancaman perang mampu menghijau bursa sahamnya.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.910,10 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.864,86 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4877,48.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan berada pada support 4.845-4.869 dan resistance 4.889-4.930.
Berpola menyerupai lower hammer bertahan di atas middle bollinger bands (MBB). MACD mendatar dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R dan stochastic masih dowreversal.
"Kembali IHSG bergerak di bawah target support bawah kami (4.869), namun bergerak naik meski ditutup di bawah target support atas (4.889). Selama aksi jual masih berlangsung, maka akan sulit bagi IHSG untuk keluar dari zona merahnya," kata Reza, Kamis (11/4/2013).
Akan tetapi, kata Reza, diharapkan masih ada daya beli yang dapat menahan IHSG untuk tidak mendekati target support bawah berikutnya di level 4.850-4.860 agar bias terjadi tren upreversal.
"Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, dimana IHSG terlihat masih malu-malu untuk naik dan pada perdagangan Rabu (10/4) malah bergerak turun, padahal di awal perdagangan sempat menguat beberapa poin," paparnya.
Masih adanya aksi profit taking membuat laju IHSG tergerus. Apalagi asing juga tercatat nett sell pada saham-saham bluechip, sehingga mempengaruhi laju IHSG yang tidak bertahan lama di zona hijau pada awal perdagangan.
Di sisi lain, kembali IHSG memperlihatkan laju anomalinya dengan mayoritas bursa saham Asia menghijau, namun IHSG sebaliknya. Bahkan Korea Selatan yang sedang dilanda ancaman perang mampu menghijau bursa sahamnya.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.910,10 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.864,86 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4877,48.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
(rna)