EXCL alokasikan capex di bawah tahun lalu
A
A
A
Sindonews.com - Untuk membiayai pengembangan usaha pada tahun 2013, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp8-9 triliun. Angka tersebut turun dibanding alokasi capex pada tahun sebelumnya yang mencapai angka Rp10,2 triliun.
Menurut Presiden Direktur EXCL, Hasnul Suhaimi, turunnya alokasi belanja modal tersebut karena perseroan saat ini tidak terlalu banyak memerlukan dana untuk investasi baru di sektor jaringan. Namun. perseroan akan lebih fokus pada penyelesaian sejumlah kontrak baru yang telah berhasil didapat perseroan pada tahun ini.
"Kita hanya perlu capex untuk pengembangan sektor paling strategis, seperti pengembangan layanan data, misalnya. Tender kanal 3G spektrum kemarin sudah kami menangi. Jadi tinggal kita jalankan saja," ujar Hasnul usai RUPS di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Kendati demikian, lanjut Hasnul, layanan sinyal 3G baru dari kanal tersebut baru bisa dimaksimalkan dalam waktu enam bulan ke depan. Pasalnya, manajemen masih harus mengurus perizinan resmi dari pemerintah terkait kanal 3G.
"Yang jelas, urusan di pemerintah selesai, langsung kami bangun infrastrukturnya. Setelah Itu, kami jamin layanan HotRod 3G kami makin ngebut," tegas Hasnul.
Adapun sumber dana capex tersebut akan dipenuhi dari pinjaman lunak yang diberikan Bank of Tokyo - Mitsubishi sebesar Rp1 triliun. "Sisanya kita masih ada kas internal dan beberapa pinjaman lain," tuturnya.
Menurut Presiden Direktur EXCL, Hasnul Suhaimi, turunnya alokasi belanja modal tersebut karena perseroan saat ini tidak terlalu banyak memerlukan dana untuk investasi baru di sektor jaringan. Namun. perseroan akan lebih fokus pada penyelesaian sejumlah kontrak baru yang telah berhasil didapat perseroan pada tahun ini.
"Kita hanya perlu capex untuk pengembangan sektor paling strategis, seperti pengembangan layanan data, misalnya. Tender kanal 3G spektrum kemarin sudah kami menangi. Jadi tinggal kita jalankan saja," ujar Hasnul usai RUPS di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Kendati demikian, lanjut Hasnul, layanan sinyal 3G baru dari kanal tersebut baru bisa dimaksimalkan dalam waktu enam bulan ke depan. Pasalnya, manajemen masih harus mengurus perizinan resmi dari pemerintah terkait kanal 3G.
"Yang jelas, urusan di pemerintah selesai, langsung kami bangun infrastrukturnya. Setelah Itu, kami jamin layanan HotRod 3G kami makin ngebut," tegas Hasnul.
Adapun sumber dana capex tersebut akan dipenuhi dari pinjaman lunak yang diberikan Bank of Tokyo - Mitsubishi sebesar Rp1 triliun. "Sisanya kita masih ada kas internal dan beberapa pinjaman lain," tuturnya.
(rna)