Pengusaha taksi siap berinvestasi di Kulonprogo
A
A
A
Sindonews.com - Keberadaan beberapa megaproyek di Kulonprogo mulai menarik minat investor di sektor transportasi. Dalam waktu dekat, Kulonprogo akan diserbu puluhan armada taksi untuk memenuhi kebutuhan transportasi di daerah tersebut.
Kepala Bagian Humas dan TI, Setda Kulonprogo, Rudy Widyatmoko mengatakan, dalam agenda morning coffee tiga hari lalu terungkap, salah satu investor melalui bendera PT DNA akan memulai bisnis taksi. Saat ini, investor tengah memroses izin untuk keperluan ini.
"Rencananya ada sekitar 35 armada taksi yang disiapkan. Kalau megaproyek semuanya sudah berjalan, kan kebutuhan sektor transportasi juga meningkat. Sementara, tidak semuanya dapat dipenuhi dengan transportasi umum yang ada sekarang," katanya, Jumat (12/4/2013).
Menurut Rudy, keberadaan armada taksi sekaligus akan membuka lapangan kerja baru. Pasalnya, investor berjanji akan memprioritaskan warga Kulonprogo untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Jika sudah beroperasi, perusahaan diproyeksikan membutuhkan 85 tenaga kerja mulai operator, tukang cuci hingga sopir.
Dia menambahkan, kehadiran armada taksi tidak akan mengganggu moda transportasi lain karena segmen pasar yang diincar berbeda. "Tapi teknisnya nanti biar diatur Dinas Perhubungan," pungkas Rudy.
Kepala Bagian Humas dan TI, Setda Kulonprogo, Rudy Widyatmoko mengatakan, dalam agenda morning coffee tiga hari lalu terungkap, salah satu investor melalui bendera PT DNA akan memulai bisnis taksi. Saat ini, investor tengah memroses izin untuk keperluan ini.
"Rencananya ada sekitar 35 armada taksi yang disiapkan. Kalau megaproyek semuanya sudah berjalan, kan kebutuhan sektor transportasi juga meningkat. Sementara, tidak semuanya dapat dipenuhi dengan transportasi umum yang ada sekarang," katanya, Jumat (12/4/2013).
Menurut Rudy, keberadaan armada taksi sekaligus akan membuka lapangan kerja baru. Pasalnya, investor berjanji akan memprioritaskan warga Kulonprogo untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Jika sudah beroperasi, perusahaan diproyeksikan membutuhkan 85 tenaga kerja mulai operator, tukang cuci hingga sopir.
Dia menambahkan, kehadiran armada taksi tidak akan mengganggu moda transportasi lain karena segmen pasar yang diincar berbeda. "Tapi teknisnya nanti biar diatur Dinas Perhubungan," pungkas Rudy.
(izz)