Marwan: Jangan ragu kalau mau naikkan harga BBM
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat energi dari Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara meminta agar pemerintah tidak ragu-ragu jika ingin menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Menurutnya, keragu-raguan pemerintah justru akan memperparah inflasi. "Saya lebih suka seperti jamannya Pak JK (Jusuf Kalla), kalau mau naik, naikkan saja. Jangan ragu-ragu," ujar Marwan saat dihubungi Sindonews, Sabtu (13/4/2013).
Marwan khawatir sikap keraguan pemerintah itu akan mengulang kejadian seperti tahun lalu. Di mana pada Maret 2012, pemerintah batal menaikkan harga BBM bersubsidi, karena tidak mendapat persetujuan DPR dalam pengesahan APBN-P 2012. Saat itu, meski harga BBM batal naik, namun harga kebutuhan pokok di masyarakat sudah terlanjur naik.
Kondisi ini berbeda dengan pemerintahan SBY jilid I. Saat itu, Wakil Presiden, Jusuf Kalla berani secara langsung menghadapi kritikan politisi dan pengamat terkait keputusan kenaikan harga BBM.
Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi memang kerap direspon pasar dengan menaikkan harga. Ketika BBM benar-benar dinaikkan, harga barang juga kembali naik. Sehingga terjadi inflasi ganda.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah sangat berhati-hati untuk mengendalikan kebijakan pengurangan beban subsidi BBM. Berbagai opsi masih terus dikaji. "Opsi apapun yang diambil pasti ada inflasi, berapapun inflasinya akan berdampak pada kelompok miskin," ujar Menteri ESDM, Jero Wacik, kemarin.
Menurutnya, keragu-raguan pemerintah justru akan memperparah inflasi. "Saya lebih suka seperti jamannya Pak JK (Jusuf Kalla), kalau mau naik, naikkan saja. Jangan ragu-ragu," ujar Marwan saat dihubungi Sindonews, Sabtu (13/4/2013).
Marwan khawatir sikap keraguan pemerintah itu akan mengulang kejadian seperti tahun lalu. Di mana pada Maret 2012, pemerintah batal menaikkan harga BBM bersubsidi, karena tidak mendapat persetujuan DPR dalam pengesahan APBN-P 2012. Saat itu, meski harga BBM batal naik, namun harga kebutuhan pokok di masyarakat sudah terlanjur naik.
Kondisi ini berbeda dengan pemerintahan SBY jilid I. Saat itu, Wakil Presiden, Jusuf Kalla berani secara langsung menghadapi kritikan politisi dan pengamat terkait keputusan kenaikan harga BBM.
Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi memang kerap direspon pasar dengan menaikkan harga. Ketika BBM benar-benar dinaikkan, harga barang juga kembali naik. Sehingga terjadi inflasi ganda.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah sangat berhati-hati untuk mengendalikan kebijakan pengurangan beban subsidi BBM. Berbagai opsi masih terus dikaji. "Opsi apapun yang diambil pasti ada inflasi, berapapun inflasinya akan berdampak pada kelompok miskin," ujar Menteri ESDM, Jero Wacik, kemarin.
(izz)