Google sepakat ikuti aturan persaingan usaha UE
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan internet asal AS, Google sedang mempersiapkan perubahan sistem pencarian dominan untuk memenuhi anti-trust, peraturan persaingan usaha dari otoritas Uni Eropa (UE).
Dilansir dari Economic Times, Sabtu (13/4/2013), dalam kesepakatan lima tahun dengan Brussels, Google berjanji untuk membuat pengguna menyadari mempromosikan layanan pencarian sendiri di daerah khusus, seperti restoran, keuangan dan belanja.
Komisaris Persaingan Uni Eropa, Joaquin Almunia mengatakan, Google harus membedakan layanannya dari orang lain, namun menekankan perusahaan tidak harus mengubah algoritma yang mendasari kunci yang mendorong produk.
Uni Eropa meluncurkan penyelidikan kepada Google pada November 2010 menyusul keluhan beberapa perusahaan, termasuk raksasa piranti lunak AS Microsoft.
Pada Februari, Brussels mengungkapkan telah menerima proposal yang bertujuan mengakhiri probe dan memeriksa mereka dengan maksud mengumumkan keputusannya pada pertengahan tahun ini.
Sebelumnya, Komisi Perdagangan Federal AS telah menghentikan penyelidikan yang sama, dengan mengatakan, pihaknya tidak memiliki dasar hukum untuk membawa kasus Google.
Kritikus melihat kontrol Google sekitar 70 persen dari pasar pencarian internet dan iklan sejalan dengan itu. Probe pencari adalah salah satu dari serangkaian masalah regulasi yang dihadapi Google.
Minggu ini, kelompok perusahaan besar, termasuk Microsoft dan Oracle, mengeluh kepada Komisi Eropa atas penawaran Google untuk ponsel Android-powered mobile.
Dilansir dari Economic Times, Sabtu (13/4/2013), dalam kesepakatan lima tahun dengan Brussels, Google berjanji untuk membuat pengguna menyadari mempromosikan layanan pencarian sendiri di daerah khusus, seperti restoran, keuangan dan belanja.
Komisaris Persaingan Uni Eropa, Joaquin Almunia mengatakan, Google harus membedakan layanannya dari orang lain, namun menekankan perusahaan tidak harus mengubah algoritma yang mendasari kunci yang mendorong produk.
Uni Eropa meluncurkan penyelidikan kepada Google pada November 2010 menyusul keluhan beberapa perusahaan, termasuk raksasa piranti lunak AS Microsoft.
Pada Februari, Brussels mengungkapkan telah menerima proposal yang bertujuan mengakhiri probe dan memeriksa mereka dengan maksud mengumumkan keputusannya pada pertengahan tahun ini.
Sebelumnya, Komisi Perdagangan Federal AS telah menghentikan penyelidikan yang sama, dengan mengatakan, pihaknya tidak memiliki dasar hukum untuk membawa kasus Google.
Kritikus melihat kontrol Google sekitar 70 persen dari pasar pencarian internet dan iklan sejalan dengan itu. Probe pencari adalah salah satu dari serangkaian masalah regulasi yang dihadapi Google.
Minggu ini, kelompok perusahaan besar, termasuk Microsoft dan Oracle, mengeluh kepada Komisi Eropa atas penawaran Google untuk ponsel Android-powered mobile.
(dmd)