IHSG berpeluang melanjutkan penguatan
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah potensi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih akan terimbas berbagai data dari pasar Amerika dan Eropa, investor diminta jeli dalam mencermati sejumlah saham berbasis emas.
"Data harian membentuk pola two white soldiers mengindikasikan bullish continuation di hari Senin dalam kisaran 4.912 sebagai support dan 4.962 sebagai resistance," terang kepala riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Senin (15/4/2013).
Edwin menjelaskan, fokus minggu ini tertuju atas rilis laba bersih kuartal I/2013, dimana ada 74 emiten dalam S&P 500 didominasi sektor Keuangan yang akan merilis laporan keuangannya, sehingga dapat mempengaruhi pergerakan pasar.
Adapun emiten yang akan merilis laporan keuangannya, seperti Citigroup (Senin); BlackRock, Coca-Cola, Goldman Sachs, Johnson & Johnson, US Bancorp, Intel, Yahoo (Selasa); Abbott Labs, Bank of America, Bank of NY Mellon, American Express, Ebay, Noble, Sandisk (Rabu); Morgan Stanley, PepsiCo, Philip Morris, United Health, Verizon, Nokia, Google, IBM, Microsoft, Capital One (Kamis) & McDonald's, Schlumberger, Honeywell (Jumat).
Disamping itu, beberapa data ekonomi penting yang perlu diperhatikan, seperti Empire state mfg survey, housing market index (Senin); CPI, housing starts, industrial production (Selasa); Mortgage applications, Beige Book (Rabu); Jobless claims, Philadelphia Fed survey, leading indicators (Kamis), sementara Jumat kosong.
Di luar AS, laporan ekonomi negara besar yang perlu diperhatikan, seperti China (real GDP, retail sales, industrial production); Japan (industrial production, capacity utilization, consumer confidence) Zona Euro (CPI, German ZEW Survey, PPI).
Dari dalam negeri, setelah mengetahui emas masuk teritori bearish dan proyeksi emas berpeluang turun kembali 20 persen (menuju USD1.200) dalam kurun 12 bulan kedepan. "Maka sangat bijak jika melakukan strategi sell atau avoid atas saham berbasis emas karena pastinya revenue dan earnings mereka akan kena hit ke depannya," tegas Edwin.
Di luar saham berbasis komoditas, kinerja emiten kuartal I/2013 diperkirakan masih akan kuat, terlihat salah satu contohnya dari kinerja CTRA mencatatkan marketing sales (prapenjualan) sekitar Rp2,8 triliun (annualized Rp11,2 triliun) pada Q1/2013 dari target marketing sales 2013 sekitar Rp10,3 triliun.
"Data harian membentuk pola two white soldiers mengindikasikan bullish continuation di hari Senin dalam kisaran 4.912 sebagai support dan 4.962 sebagai resistance," terang kepala riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Senin (15/4/2013).
Edwin menjelaskan, fokus minggu ini tertuju atas rilis laba bersih kuartal I/2013, dimana ada 74 emiten dalam S&P 500 didominasi sektor Keuangan yang akan merilis laporan keuangannya, sehingga dapat mempengaruhi pergerakan pasar.
Adapun emiten yang akan merilis laporan keuangannya, seperti Citigroup (Senin); BlackRock, Coca-Cola, Goldman Sachs, Johnson & Johnson, US Bancorp, Intel, Yahoo (Selasa); Abbott Labs, Bank of America, Bank of NY Mellon, American Express, Ebay, Noble, Sandisk (Rabu); Morgan Stanley, PepsiCo, Philip Morris, United Health, Verizon, Nokia, Google, IBM, Microsoft, Capital One (Kamis) & McDonald's, Schlumberger, Honeywell (Jumat).
Disamping itu, beberapa data ekonomi penting yang perlu diperhatikan, seperti Empire state mfg survey, housing market index (Senin); CPI, housing starts, industrial production (Selasa); Mortgage applications, Beige Book (Rabu); Jobless claims, Philadelphia Fed survey, leading indicators (Kamis), sementara Jumat kosong.
Di luar AS, laporan ekonomi negara besar yang perlu diperhatikan, seperti China (real GDP, retail sales, industrial production); Japan (industrial production, capacity utilization, consumer confidence) Zona Euro (CPI, German ZEW Survey, PPI).
Dari dalam negeri, setelah mengetahui emas masuk teritori bearish dan proyeksi emas berpeluang turun kembali 20 persen (menuju USD1.200) dalam kurun 12 bulan kedepan. "Maka sangat bijak jika melakukan strategi sell atau avoid atas saham berbasis emas karena pastinya revenue dan earnings mereka akan kena hit ke depannya," tegas Edwin.
Di luar saham berbasis komoditas, kinerja emiten kuartal I/2013 diperkirakan masih akan kuat, terlihat salah satu contohnya dari kinerja CTRA mencatatkan marketing sales (prapenjualan) sekitar Rp2,8 triliun (annualized Rp11,2 triliun) pada Q1/2013 dari target marketing sales 2013 sekitar Rp10,3 triliun.
(rna)