JNE naikkan tarif 13,6 persen
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan pengiriman ekpspress PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), menaikkan tarif pengiriman barang sebesar 13,6 persen.
Sementara ini, kenaikan akan dilakukan dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang (Jabodetabekkar). "Ini sudah efektif berlaku awal pekan ini," kata Direktur Operasional JNE, Edi Santoso, Selasa (16/4/2013).
Menurutnya, JNE juga akan memberlakukan empat zona tarif di setiap kota, di mana di setiap zona akan diberlakukan tarif flat. Saat ini, pemberlakuan tarif flat dikenakan untuk kiriman dari dan tujuan Jabodetabekkar yaitu Rp8 ribu per kg untuk Reguler dan Rp15 ribu per kg untuk YES (Yakin Esok Sampai).
"Penyesuaian tarif ini karena ada perubahan UMP, BBM dan biaya operasional lain," ujarnya.
Direktur Pelaksana JNE, Johari Zein mengaku ada peningkatan jumlah kiriman sebesar 2.500 ton. Ini banyak terjadi untuk kiriman dari Jakarta. Jumlah ini mengalami peningkatan hingga 75 persen dibanding tahun lalu.
"Kepercayaan pasar semakin bagus, tetapi karena banyak perubahan eksternal sehingga harus ada penyesuaian tarif," tuturnya.
Sementara ini, kenaikan akan dilakukan dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang (Jabodetabekkar). "Ini sudah efektif berlaku awal pekan ini," kata Direktur Operasional JNE, Edi Santoso, Selasa (16/4/2013).
Menurutnya, JNE juga akan memberlakukan empat zona tarif di setiap kota, di mana di setiap zona akan diberlakukan tarif flat. Saat ini, pemberlakuan tarif flat dikenakan untuk kiriman dari dan tujuan Jabodetabekkar yaitu Rp8 ribu per kg untuk Reguler dan Rp15 ribu per kg untuk YES (Yakin Esok Sampai).
"Penyesuaian tarif ini karena ada perubahan UMP, BBM dan biaya operasional lain," ujarnya.
Direktur Pelaksana JNE, Johari Zein mengaku ada peningkatan jumlah kiriman sebesar 2.500 ton. Ini banyak terjadi untuk kiriman dari Jakarta. Jumlah ini mengalami peningkatan hingga 75 persen dibanding tahun lalu.
"Kepercayaan pasar semakin bagus, tetapi karena banyak perubahan eksternal sehingga harus ada penyesuaian tarif," tuturnya.
(izz)