Afrika Selatan terjebak inflasi 5,9%
A
A
A
Sindonews.com - Inflasi Afrika Selatan (Afsel) berada pada tingkat tinggi yang berbahaya sebesar 5,9 persen pada Maret 2013. Ekonomi Afsel terpukul oleh kerusuhan tenaga kerja, risiko politik tinggi dan perlambatan di pasar kunci ekspor zona euro.
Ekonomi terbesar di benua Afrika itu berada di tengah kekhawatiran terjadi stagflasi, di mana harga tinggi dan pertumbuhan lambat. Badan Statistik Afrika Selatan melaporkan bahwa indeks harga konsumen tidak berubah dari Februari.
Berada di angka 5,9 persen, inflasi year-on-year berada tepat di atas target Bank Cadangan Afrika Selatan, yang membatasi kemampuan bank untuk meningkatkan perekonomian meskipun terjadi penurunan suku bunga.
Gubernur Bank Sentral Gill Marcus mengeluarkan peringatan, bahwa spiral stagflationary harus dihentikan. "Jika Anda punya perlambatan pertumbuhan dan inflasi meningkat, itu bukan tempat Anda berada di sana," ujarnya di hadapan parlemen, seperti dilansir dari Times Live, Rabu (17/4/2013).
Ekonomi anggota BRICS itu diperkirakan akan tumbuh dengan moderat sebesar 2,8 persen, jauh di bawah rata-rata Afrika, dibandingkan pertumbuhan Nigeria sebesar 7,2 persen atau Mozambik 8,4 persen.
Ekonomi terbesar di benua Afrika itu berada di tengah kekhawatiran terjadi stagflasi, di mana harga tinggi dan pertumbuhan lambat. Badan Statistik Afrika Selatan melaporkan bahwa indeks harga konsumen tidak berubah dari Februari.
Berada di angka 5,9 persen, inflasi year-on-year berada tepat di atas target Bank Cadangan Afrika Selatan, yang membatasi kemampuan bank untuk meningkatkan perekonomian meskipun terjadi penurunan suku bunga.
Gubernur Bank Sentral Gill Marcus mengeluarkan peringatan, bahwa spiral stagflationary harus dihentikan. "Jika Anda punya perlambatan pertumbuhan dan inflasi meningkat, itu bukan tempat Anda berada di sana," ujarnya di hadapan parlemen, seperti dilansir dari Times Live, Rabu (17/4/2013).
Ekonomi anggota BRICS itu diperkirakan akan tumbuh dengan moderat sebesar 2,8 persen, jauh di bawah rata-rata Afrika, dibandingkan pertumbuhan Nigeria sebesar 7,2 persen atau Mozambik 8,4 persen.
(dmd)