SBY minta pengusaha berhenti mengeluh
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengemukakan, bahwa ASEAN Economic Community (AEC) sudah diputuskan sejak era Presiden Megawati Soekarno Putri.
Karena itu, dia meminta agar masyarakat terutama dunia usaha tidak banyak mengeluh dalam menghadapi AEC yang akan dilaksanakan pada 2015 itu.
"Jangan mengeluh dengan AEC, stop mengeluh. Karena diputuskannya saja di Indonesia (Bali) pada 2003 oleh presiden Megawati, saya ingat," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
SBY menuturkan, AEC merupakan kesepakatan bersama dan lebih spesifik. SBY mengimbau agar Indonesia lebih baik bersiap-siap daripada mengeluh.
Apalagi, lanjut dia, waktu pelaksanaan AEC tinggal 1,5 tahun lagi. Sehingga, Indonesia haus siap-siap menyambut AEC 2015. Presiden juga berpesan agar para pengusaha tidak takut menghadapi persaingan.
"Jangan takut dan jangan gamang, Insya Allah kita bisa. Kita pernah diuji krisis 2008 dan lulus serta survive. Ekonomi pun sejak itu tumbuh. Jadi, mari jangan skeptis dan mulai optimis, yang penting optimisme ini bukan optimisme kosong," pungkas SBY.
Karena itu, dia meminta agar masyarakat terutama dunia usaha tidak banyak mengeluh dalam menghadapi AEC yang akan dilaksanakan pada 2015 itu.
"Jangan mengeluh dengan AEC, stop mengeluh. Karena diputuskannya saja di Indonesia (Bali) pada 2003 oleh presiden Megawati, saya ingat," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
SBY menuturkan, AEC merupakan kesepakatan bersama dan lebih spesifik. SBY mengimbau agar Indonesia lebih baik bersiap-siap daripada mengeluh.
Apalagi, lanjut dia, waktu pelaksanaan AEC tinggal 1,5 tahun lagi. Sehingga, Indonesia haus siap-siap menyambut AEC 2015. Presiden juga berpesan agar para pengusaha tidak takut menghadapi persaingan.
"Jangan takut dan jangan gamang, Insya Allah kita bisa. Kita pernah diuji krisis 2008 dan lulus serta survive. Ekonomi pun sejak itu tumbuh. Jadi, mari jangan skeptis dan mulai optimis, yang penting optimisme ini bukan optimisme kosong," pungkas SBY.
(izz)