Kelangkaan solar rugikan sopir bus Rp100 ribu/hari

Kamis, 18 April 2013 - 12:53 WIB
Kelangkaan solar rugikan sopir bus Rp100 ribu/hari
Kelangkaan solar rugikan sopir bus Rp100 ribu/hari
A A A
Sindonews.com - Antrean pengisian bahan bakar solar membuat arus lalu lintas di jalur selatan Kota Probolinggo macet. Dampak dari antrenya kendaraan ini membuat penumpang bus di kawasan terminal setempat terlantar.

Kemacetan panjang ini terjadi di SPBU di jalur selatan atau tepatnya di Kelurahan Triwung, Kecamatan Kademangan Probolinggo, Jawa Timur. Ratusan kendaraan jenis truk dan bus ini harus antre hanya untuk mengisi bahan bakar solar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Menunggu sampai empat jam, rugi mas sekitar Rp100 ribu, biasanya sudah dapat dua rit," ujar Iksan, salah seorang sopir truk kepada wartawan, Kamis (18/4/2013).

Terjebak dalam antrean hingga empat jam, membuat awak bus mengaku rugi waktu apalagi pembelian solar dibatasi hanya Rp100 hingga Rp150 ribu saja. Mereka terpaksa mengantre karena tak ingin kehabisan solar di tengah perjalanan.

"Antreannya menunggu sejak pukul 4 pagi, rugi banget mas," tutur Wawan, salah seorang kondektur bus.

Dampak dari kelangkaan solar di wilayah Probolinggo selain menimbulkan kemacetan, sejumlah penumpang geram karena bus yang hendak berangkat tidak bisa lewat karena macet terhalang kendaraan yang antre di SPBU.

"Saya mau ke Surabaya, jadi terhambat gini, biasanya lancar-lancar saja," tukas Alit, salah seorang penumpang bus.

Sulitnya stok solar ini membuat sopir mengaku rugi sekira Rp100 ribu karena keterlambatan keberangkatan kendaraan. Masyarakat hanya bisa berharap agar pemerintah segera mengatasi masalah solar ini, karena dirasakan sangat merugikan masyarakat.

"Pemerintah harus sesegera mungkin untuk menyelesaikan masalah ini," pungkas Sahi, salah seorang warga yang juga menggunakan solar untuk truknya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4768 seconds (0.1#10.140)