Kenaikan BBM ancam penjualan mobil bekas
Kenaikan BBM ancam penjualan mobil bekas
A
A
A
Sindonews.com - Pedagang mobil bekas di DI Yogyakarta (DIY) mengkhawatirkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan memengaruhi penjualan mobil bekas (Mobkas).
Salah seorang pedagang mobil bekas yang biasa mangkal di TVRI Yogyakarta Harjito mengatakan, rencana kenaikan BBM dipastikan akan diikuti kenaikan barang kebutuhan dan sparepart. Menurutnya, belakangan ini pasar mobil bekas cukup lesu.
Apalagi untuk kendaraan murah di bawah Rp50 juta. Namun untuk kendaraan di atas Rp75 juta tetap stabil. Kenaikan harga BBM ini dikhawatirkan akan membuat penjualan semakin sepi. Saat ini saja setiap bulan hanya bisa menjual di bawah lima unit.
Padahal, dalam kondisi ramai dia bisa menjual 10 hingga 15 unit. "Pastinya akan lari dan memilih motor. Selain murah juga BBM lebih hemat," ujarnya, Kamis (17/4/2013).
Keluhan juga diampaikan Sri Widodo, pedagang mobil bekas yang lain. Menurutnya, kenaikan harga BBM akan membuat pola pikir masyarakat akan berubah. Mereka akan berpikir dua kali untuk membeli mobil.
"Pembeli pasti akan menurun, karena anggarannya pasti akan dialokasikan ke sektor lain," ujarnya.
Salah seorang pedagang mobil bekas yang biasa mangkal di TVRI Yogyakarta Harjito mengatakan, rencana kenaikan BBM dipastikan akan diikuti kenaikan barang kebutuhan dan sparepart. Menurutnya, belakangan ini pasar mobil bekas cukup lesu.
Apalagi untuk kendaraan murah di bawah Rp50 juta. Namun untuk kendaraan di atas Rp75 juta tetap stabil. Kenaikan harga BBM ini dikhawatirkan akan membuat penjualan semakin sepi. Saat ini saja setiap bulan hanya bisa menjual di bawah lima unit.
Padahal, dalam kondisi ramai dia bisa menjual 10 hingga 15 unit. "Pastinya akan lari dan memilih motor. Selain murah juga BBM lebih hemat," ujarnya, Kamis (17/4/2013).
Keluhan juga diampaikan Sri Widodo, pedagang mobil bekas yang lain. Menurutnya, kenaikan harga BBM akan membuat pola pikir masyarakat akan berubah. Mereka akan berpikir dua kali untuk membeli mobil.
"Pembeli pasti akan menurun, karena anggarannya pasti akan dialokasikan ke sektor lain," ujarnya.
(izz)
Explore More