Harga minyak di perdagangan dunia rebound
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini rebound, memburu saham murah setelah turun tajam akibat kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi China dan melemahnya permintaan energi.
Dilansir dari Economic Times, Kamis (18/4/2013), minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni melonjak USD1,08 untuk perdagangan USD98,77 per barel dalam transaksi di London.
Pada perdagangan sebelumnya di Asia, kontrak merosot ke USD96,75 - level terendah sejak 2 Juli tahun lalu. Sementara Brent pada Selasa jatuh di bawah USD100 per barel untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk Mei naik 91 sen menjadi USD87,59 per barel.
"Optimisme kuartal pertama 2013 (ditunjukkan oleh pasar) adalah tempat yang akan dilihat. Data mengecewakan mengubah suasana pada April dan tentu saja penurunan di China oleh Fitch yang lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan PDB China tidak membantu baik," kata Tamas Varga, analis broker minyak PVM.
Data resmi yang dirilis awal pekan lalu menunjukkan, bahwa produk PDB China melambat menjadi 7,7 persen pada kuartal pertama tahun ini. Kekhawatiran permintaan energi melemah juga terjadi setelah Badan Energi Internasional (IEA) dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menurunkan prediksi permintaan global pekan lalu.
"Akhirnya sedikit realitas. Revisi PDB dan perkiraan global untuk semua pertumbuhan datang sejalan lebih rendah," kata Jonathan Barratt, kepala eksekutif Barratt's Bulletin di Sydney.
Dilansir dari Economic Times, Kamis (18/4/2013), minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni melonjak USD1,08 untuk perdagangan USD98,77 per barel dalam transaksi di London.
Pada perdagangan sebelumnya di Asia, kontrak merosot ke USD96,75 - level terendah sejak 2 Juli tahun lalu. Sementara Brent pada Selasa jatuh di bawah USD100 per barel untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk Mei naik 91 sen menjadi USD87,59 per barel.
"Optimisme kuartal pertama 2013 (ditunjukkan oleh pasar) adalah tempat yang akan dilihat. Data mengecewakan mengubah suasana pada April dan tentu saja penurunan di China oleh Fitch yang lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan PDB China tidak membantu baik," kata Tamas Varga, analis broker minyak PVM.
Data resmi yang dirilis awal pekan lalu menunjukkan, bahwa produk PDB China melambat menjadi 7,7 persen pada kuartal pertama tahun ini. Kekhawatiran permintaan energi melemah juga terjadi setelah Badan Energi Internasional (IEA) dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menurunkan prediksi permintaan global pekan lalu.
"Akhirnya sedikit realitas. Revisi PDB dan perkiraan global untuk semua pertumbuhan datang sejalan lebih rendah," kata Jonathan Barratt, kepala eksekutif Barratt's Bulletin di Sydney.
(dmd)