Minim aksi beli, IHSG diproyeksi lesu
A
A
A
Sindonews.com - Diterpa pelemahan pada perdagangan akhir pekan kemarin membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak tak bergairah mengawali pekan ini.
"Secara harian, data membentuk pola bearish harami cross mengindikasikan melemahnya aksi beli di hari Senin dalam kisaran support-resistance 4.964 dan 5.020," terang Kepala riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Senin (22/4/2013).
Setelah minggu lalu Dow turun -317,55 Poin (-2,14 persen) akibat kekhawatiran laba bersih dan pendapatan kuartal I/2013 seperti GE dan IBM, nampaknya minggu ini tak kalah volatile-nya karena akan ada 170 emiten yang tergabung dalam S&P 500.
Selain itu, lanjut Edwin akan ada 10 emiten dalam Dow Jones yang akan merilis laporan keuangan kuartal I/2013, seperti Caterpillar, Halliburton, Hasbro, Netflix, Texas Instruments pada hari Senin. DuPont, United Tech, Delta Airlines, Apple, AT&T pada hari Selasa.
Sementara Barclays, Boeing, Credit Suisse, Ford, GlaxoSmithKline, P&G, Qualcomm pada hari Rabu. AstraZeneca, Bristol-Myers, Conoco Phillips, ExxonMobil, 3M, UPS, Baidu, Starbucks pada Kamis serta Chevron, Honda pada hari Jumat.
Di sisi lain, menurut Edwin, beberapa data ekonomi Amerika Serikat (AS) penting yang perlu diperhatikan, seperti existing home sales pada hari Senin, PMI manufacturing index, FHFA home price index, dan new home sales pada hari Selasa, durable goods orders pada hari Rabu, jobless claims pada hari Kamis dan GDP, consumer sentiment pada hari Jumat.
Di luar AS, laporan ekonomi negara besar yang perlu diperhatikan, seperti China (HSBC Flash Manufacturing PMI), Japan (CPI, BOJ Monetary Policy Statement), zona Eropa (PMI Manufacturing and Services).
"Setelah sepekan lalu IHSG menguat 61,25 poin (+1,24 persen) diiringi net buy asing Rp228,9 miliar atau selama 16 minggu mencapai Rp17,89 triliun maka sepanjang minggu ini ada dua faktor sebagai market movers dari dalam negeri, yakni rilis laporan keuangan kuartal I/2013 dan emiten mana lagi yang akan memberikan dividen dan seberapa besar pay out ratio-nya," tutur dia.
"Secara harian, data membentuk pola bearish harami cross mengindikasikan melemahnya aksi beli di hari Senin dalam kisaran support-resistance 4.964 dan 5.020," terang Kepala riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Senin (22/4/2013).
Setelah minggu lalu Dow turun -317,55 Poin (-2,14 persen) akibat kekhawatiran laba bersih dan pendapatan kuartal I/2013 seperti GE dan IBM, nampaknya minggu ini tak kalah volatile-nya karena akan ada 170 emiten yang tergabung dalam S&P 500.
Selain itu, lanjut Edwin akan ada 10 emiten dalam Dow Jones yang akan merilis laporan keuangan kuartal I/2013, seperti Caterpillar, Halliburton, Hasbro, Netflix, Texas Instruments pada hari Senin. DuPont, United Tech, Delta Airlines, Apple, AT&T pada hari Selasa.
Sementara Barclays, Boeing, Credit Suisse, Ford, GlaxoSmithKline, P&G, Qualcomm pada hari Rabu. AstraZeneca, Bristol-Myers, Conoco Phillips, ExxonMobil, 3M, UPS, Baidu, Starbucks pada Kamis serta Chevron, Honda pada hari Jumat.
Di sisi lain, menurut Edwin, beberapa data ekonomi Amerika Serikat (AS) penting yang perlu diperhatikan, seperti existing home sales pada hari Senin, PMI manufacturing index, FHFA home price index, dan new home sales pada hari Selasa, durable goods orders pada hari Rabu, jobless claims pada hari Kamis dan GDP, consumer sentiment pada hari Jumat.
Di luar AS, laporan ekonomi negara besar yang perlu diperhatikan, seperti China (HSBC Flash Manufacturing PMI), Japan (CPI, BOJ Monetary Policy Statement), zona Eropa (PMI Manufacturing and Services).
"Setelah sepekan lalu IHSG menguat 61,25 poin (+1,24 persen) diiringi net buy asing Rp228,9 miliar atau selama 16 minggu mencapai Rp17,89 triliun maka sepanjang minggu ini ada dua faktor sebagai market movers dari dalam negeri, yakni rilis laporan keuangan kuartal I/2013 dan emiten mana lagi yang akan memberikan dividen dan seberapa besar pay out ratio-nya," tutur dia.
(rna)