Saham Kawasaki-Mitsui melonjak akibat laporan merger
A
A
A
Sindonews.com - Saham perusahaan Jepang, Kawasaki Heavy Industries dan Mitsui Engineering & Shipbuilding hari ini melonjak, menyusul laporan kedua raksasa galangan kapal itu mulai melakukan pembicaraan merger.
Dikutip dari Global Post, Senin (22/4/2013), saham Mitsui Engineering naik 13,60 persen menjadi 192 yen, sementara saham Kawasaki Heavy menguat 1,80 persen menjadi 339 yen. Sebelumnya, Bursa Efek Tokyo menghentikan sementara perdagangan saham perusahaan, untuk mengkonfirmasi apakah laporan itu benar atau tidak.
Namun, kedua perusahaan menolak laporan harian bisnis terkemuka Nikkei, di mana Kawasaki mengatakan, "Ini bukan apa yang telah kita umumkan dan tidak ada kebenaran atas laporan tersebut".
Beberapa menit kemudian, Mitsui mengeluarkan pernyataan yang sama, "Ini bukan apa yang kita umumkan," tegasnya.
Nikkei, tanpa mengutip sumber mengatakan, perusahaan akan membuat perseroan baru selama tahun fiskal yang berakhir Maret 2015, dalam upaya meningkatkan bisnis lesu dengan memotong biaya pengadaan dan meningkatkan penelitian serta pengembangan.
Perusahaan gabungan akan memiliki hampir 2,0 triliun yen (USD20 miliar) dalam penjualan tahunan, meletakkannya di posisi kedua, di belakang Japan's Mitsubishi Heavy Industries.
Dikutip dari Global Post, Senin (22/4/2013), saham Mitsui Engineering naik 13,60 persen menjadi 192 yen, sementara saham Kawasaki Heavy menguat 1,80 persen menjadi 339 yen. Sebelumnya, Bursa Efek Tokyo menghentikan sementara perdagangan saham perusahaan, untuk mengkonfirmasi apakah laporan itu benar atau tidak.
Namun, kedua perusahaan menolak laporan harian bisnis terkemuka Nikkei, di mana Kawasaki mengatakan, "Ini bukan apa yang telah kita umumkan dan tidak ada kebenaran atas laporan tersebut".
Beberapa menit kemudian, Mitsui mengeluarkan pernyataan yang sama, "Ini bukan apa yang kita umumkan," tegasnya.
Nikkei, tanpa mengutip sumber mengatakan, perusahaan akan membuat perseroan baru selama tahun fiskal yang berakhir Maret 2015, dalam upaya meningkatkan bisnis lesu dengan memotong biaya pengadaan dan meningkatkan penelitian serta pengembangan.
Perusahaan gabungan akan memiliki hampir 2,0 triliun yen (USD20 miliar) dalam penjualan tahunan, meletakkannya di posisi kedua, di belakang Japan's Mitsubishi Heavy Industries.
(dmd)