2012, laba INCO merosot 80%
A
A
A
Sindonews.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan penurunan laba sepanjang tahun lalu cukup dalam mencapai 79,77 persen menjadi USD67,5 juta dibanding capaian laba tahun 2011 yang tercatat sebesar USD333,8 juta.
Presiden Direktur INCO, Nicolass D Kanter menerangkan, penurunan laba terutama terjadi karena melemahnya harga komoditas nikel di pasar dunia. Selain itu, juga dikontribusi dari meningkatnya biaya produksi sebagai akibat meningkatnya harga minyak bakar bersulfur tinggi (High Sulfur Fuel Oil/HSFO).
"Beban pokok pendapatan pada 2012 meningkat 10 persen, terutama karena kenaikan harga HSFO dan meningkatnya biaya bahan pembantu. Oleh karena itu, perseroan mencatat laba sebesar USD67,5 juta dibanding laba tahun 2011 sebesar USD333,8 Juta," terang Kanter usai RUPST di Jakarta, Selasa (23/4/2013).
Selain meningkatnya beban produksi, Kanter menjelaskan, menurunnya harga nikel di pasar dunia juga berdampak pada menurunnya pendapatan produksi perseroan pada tahun 2012. Pada tahun lalu, pendapatan tercatat hanya sebesar USD967,3 juta atau turun 22,15 persen dibandingkan tahun 2011 sebesar USD1,24 miliar.
"Harga nikel yang rendah berdampak pada pendapatan PT Vale sebesar USD967,3 juta," ungkapnya.
Presiden Direktur INCO, Nicolass D Kanter menerangkan, penurunan laba terutama terjadi karena melemahnya harga komoditas nikel di pasar dunia. Selain itu, juga dikontribusi dari meningkatnya biaya produksi sebagai akibat meningkatnya harga minyak bakar bersulfur tinggi (High Sulfur Fuel Oil/HSFO).
"Beban pokok pendapatan pada 2012 meningkat 10 persen, terutama karena kenaikan harga HSFO dan meningkatnya biaya bahan pembantu. Oleh karena itu, perseroan mencatat laba sebesar USD67,5 juta dibanding laba tahun 2011 sebesar USD333,8 Juta," terang Kanter usai RUPST di Jakarta, Selasa (23/4/2013).
Selain meningkatnya beban produksi, Kanter menjelaskan, menurunnya harga nikel di pasar dunia juga berdampak pada menurunnya pendapatan produksi perseroan pada tahun 2012. Pada tahun lalu, pendapatan tercatat hanya sebesar USD967,3 juta atau turun 22,15 persen dibandingkan tahun 2011 sebesar USD1,24 miliar.
"Harga nikel yang rendah berdampak pada pendapatan PT Vale sebesar USD967,3 juta," ungkapnya.
(rna)