Jepang perintahkan Mitsubishi lakukan recall
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Transportasi Jepang memerintahkan Mitsubishi Motor Corp segera melakukan recall terkait masalah kebocoran minyak dalam empat kasus recall sepanjang 2010-2012, sebanyak 1,76 juta kendaraan.
Imej Mitsubishi telah terpengaruh pada 2000 terkait skandal recall. "Ini menjadi jelas bahwa Mitsubishi memiliki masalah dalam setiap langkah-langkah yang berkaitan dengan kendaraan," kata pejabat di Kementerian Transportasi Jepang, Takahiro Ikari seperti dikutip dari Inautonews, Rabu (24/4/2013).
"Perusahaan harus segera rencana melakukan perbaikan, menyelesaikan dan melaporkannya kepada kementerian," imbuhnya.
Dalam penyelidikannya, kementerian menemukan tujuh masalah baru sepanjang 2010-2012. Karena itu Mitsubishi harus menunda karena sering ada masalah sepeti yang dilaporkan oleh dealer.
Kemarin (23/4/2013), Mitsubishi mengumumkan penarikan 3.839 Outlander plug-in hibrida di Jepang karena ada kerusakan pada kontrol piranti lunak bagian depan dan belakang motor listrik. Produksi dan pengiriman model ini dihentikan pada bulan lalu karena masalah lain terkait dengan overheating dari baterai lithium-ion yang dikeluhkan konsumen.
Imej Mitsubishi telah terpengaruh pada 2000 terkait skandal recall. "Ini menjadi jelas bahwa Mitsubishi memiliki masalah dalam setiap langkah-langkah yang berkaitan dengan kendaraan," kata pejabat di Kementerian Transportasi Jepang, Takahiro Ikari seperti dikutip dari Inautonews, Rabu (24/4/2013).
"Perusahaan harus segera rencana melakukan perbaikan, menyelesaikan dan melaporkannya kepada kementerian," imbuhnya.
Dalam penyelidikannya, kementerian menemukan tujuh masalah baru sepanjang 2010-2012. Karena itu Mitsubishi harus menunda karena sering ada masalah sepeti yang dilaporkan oleh dealer.
Kemarin (23/4/2013), Mitsubishi mengumumkan penarikan 3.839 Outlander plug-in hibrida di Jepang karena ada kerusakan pada kontrol piranti lunak bagian depan dan belakang motor listrik. Produksi dan pengiriman model ini dihentikan pada bulan lalu karena masalah lain terkait dengan overheating dari baterai lithium-ion yang dikeluhkan konsumen.
(izz)